hidup di Jakarta

Yuk, Pelajari Cara Hidup Hemat di Jakarta

Jakarta menjadi kota yang diidamkan pencari kerja, terutama orang-orang dari luar daerah. Mereka masih menganggap lebih mudah mendapatkan pekerjaan di kota besar dibandingkan di desa. Oleh sebab itu, Jakarta selalu ramai didatangi para pendatang baru. Namun, dibalik tawaran gaji yang menggiurkan yaitu sekitar Rp 4,4 juta per bulan, Anda harus tahu jika biaya hidup di Jakarta ini sangat mahal daripada di desa. 

Untuk itu, bagi Anda pengabdi UMR, mengelola keuangan dengan cerdas menjadi kunci supaya gaji Anda cukup selama sebulan. Tidak hanya untuk hari ini saja, namun untuk masa depan juga. Apalagi untuk Anda yang menjadi tulang punggung keluarga, Anda harus bisa berhemat di Jakarta supaya dapat mengirimkan uang ke kampung halaman. 

Bagaimana cara hidup hemat di Jakarta? Yuk, simak ulasannya berikut ini. 

1. Manfaatkan promo untuk belanja kebutuhan pokok 

Pusat perbelanjaan modern misalnya supermarket, mall dan minimarket sering menawarkan promosi gratis kepada pelanggannya. Promosi ini dapat berbentuk diskon atau rabat, pembelian 1 gratis 1, cashback, harga spesial, atau penukaran murah. 

Gunakan promosi ini untuk kebutuhan pokok yaitu sembako. Promosi ini biasanya berlangsung di akhir pekan, atau ketika hari libur besar. Oleh karena itu, periksa secara berkala untuk promosi dari situs web dan katalog supermarket untuk melihat Instagram dan sumber lainnya. 

Tapi hindari berbelanja secara berlebihan. Alih-alih mencoba menghemat uang untuk promosi, Anda justru pergi berbelanja dengan gila-gilaan. Walaupun itu barang promosi, disarankan untuk tidak membelinya jika tidak penting. 

2. Gaya hidup sesuai dengan kantong 

Kemewahan biaya hidup dapat disebabkan oleh melihat gaya hidup orang lain. Misalnya, jika Anda setiap hari diundang ke kedai kopi. Sementara itu, ketika Anda pergi ke kedai kopi, Anda harus makan makanan ringan. Lalu, harganya sekitar Rp 20.000 untuk minuman yang paling murah. Ketika Anda hangout, Anda bisa menghabiskan Rp 50.000 atau lebih. 

Apabila Anda hangout dua kali seminggu, itu berarti Anda menghabiskan Rp 400.000 untuk makanan ringan. Jika gaji bulanan Rp 4 juta rupiah, itu adalah 10% dari gaji Anda. Anggaran sebesar ini harus dialokasikan untuk tabungan, investasi dan  dana darurat. 

Gaya hidup ini tidak sesuai dengan keuangan Anda dan jika ini terus berlanjut, Anda tidak akan memiliki finansial yang baik. Risiko lainnya adalah gaji akan habis di awal bulan. Maka Anda juga akan hidup dalam hutang. Oleh sebab itu, gaya hidup Anda perlu disesuaikan dengan situasi keuangan Anda. Jangan berlebihan, jangan mengikuti orang lain. Hiduplah sederhana di Jakarta agar aman secara finansial.

3. Mencari pekerjaan sampingan 

Tentunya di Jakarta hanya mengandalkan hidup dari gaji UMR saja tidak cukup, apalagi jika Anda merupakan tulang punggung keluarga. Oleh karena itu, Anda bisa memanfaatkan waktu luang untuk bekerja sampingan. Misalnya, jualan online, freelance, menjadi guru privat atau yang lainnya. 

4. Bawa bekal ke kantor 

Cara berikutnya untuk Anda berhemat yakni membawa bekal ke kantor untuk makan siang, karena ini jauh lebih hemat dibandingkan Anda membeli makan di warung, apalagi restaurant. Jika Anda memasak sendiri, bisa untuk 3 kali makan atau lebih. Hanya dengan Rp 20 ribu saja, Anda dapat memasak ikan, tahu, sayur, untuk makan satu hari. 

Tidak hanya hemat, Anda juga menjadi lebih sehat karena bisa mengukur garam, MSG, gula dan lainnya sendiri. Selain itu, bahan yang Anda gunakan tentu saja yang masih segar, berbeda jika Anda membeli di warung yang tidak tahu apakah bahannya masih segar atau tidak.

5. Sewa kost murah 

Jika Anda menyewa rumah kost dan merasa biaya sewanya mahal, pertimbangkan untuk pindah ke rumah kost yang murah. Seperti dari Rp 1,5 juta/bulan menjadi Rp 800.000/bulan. Lumayan, Anda dapat menghemat Rp 400.000. Tetapi, pasti ada yang harus ditolerir misalnya tidak ada wifi, kamar mandi di luar, dan tidak ada AC. Tidak apa-apa, Anda tetap masih bisa mandi, mencuci, memakai kipas angin, dan menggunakan internet Anda sendiri.

6. Gunakan sepeda atau kendaraan umum yang murah 

Jika Anda memiliki sepeda yang jarang sekali dipakai, Anda bisa menggunakannya untuk pergi ke kantor jika jarak kantor dan rumah Anda dekat. Selain bisa menghemat, Anda juga bisa sehat dengan bersepeda ke kantor. Namun, untuk Anda yang jarak rumahnya jauh dari kantor, Anda bisa menggunakan angkutan yang murah atau KRL untuk menghemat. 

Apabila biasanya uang bensin bisa hingga Rp 200 ribu untuk sebulan, dengan menggunakan sepeda atau KRL Anda bisa lebih hemat bahkan tidak mengeluarkan uang sepeserpun. Lalu, uangnya bisa Anda tabung atau investasikan untuk masa depan. 

Itu tadi cara hidup hemat di Jakarta yang bisa Anda terapkan di kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini bisa berguna untuk Anda.


Posted

in

by