Penggunaan kartu kredit di era yang serba modern ini semakin marak karena memudahkan penggunanya untuk melakukan berbagai transaksi. Apalagi di masa pandemi, banyak aktivitas yang dilakukan di rumah saja termasuk berbelanja. Orang akan cenderung memilih pembayaran yang praktis dan cepat yang bisa dilakukan tiap saat tanpa perlu keluar rumah. Salah satunya dengan menggunakan kartu kredit, kita bisa belanja hingga ratusan juta ditambah banyak sekali promo menarik yang ditawarkan.
Sayangnya, di tengah maraknya pemakaian kartu kredit, kejahatan pembobolan kartu kredit dan penyalahgunaan data pribadi penggunanya pun juga semakin tinggi. Kejahatan yang sering terjadi adalah skimming yaitu pencurian data dengan menyalin informasi yang ada pada strip magnetik secara ilegal. Ada juga yang dilakukan dengan metode phising, mengelabui atau menjebak korban untuk mendapatkan segala informasi pribadi termasuk PIN kartu kredit.
Semua itu tentu akan merugikan kita sebagai pengguna. Tagihan demi tagihan terus bermunculan dan harus tetap kita bayarkan padahal bukan menjadi tanggung jawab kita. Maka dari itu, hendaknya kita untuk selalu waspada dengan berbagai tindak kejahatan yang dilakukan oleh para oknum. Dan berikut tips yang bisa kita lakukan untuk melakukan pencegahan pembobolan kartu kredit :
-
Hindari menggunakan jaringan internet publik
Saat kita akan melakukan transaksi online dan kebetulan sedang berada di luar rumah, tetap gunakan jaringan internet pribadi. Hindarilah menggunakan wifi publik karena jaringan tersebut bisa diakses banyak orang. Peretasan data pun berpotensi besar terjadi ketika kita menggunakan internet publik.
-
Rahasiakan nomor kartu kredit dan nomor CVV
Nomor kartu kredit berupa 16 digit angka yang menjadi identitas kartu. Sedangkan Card Verification Value (CVV) merupakan nomor dengan 3 digit angka yang terdapat pada belakang kartu. Biasanya ada di kartu kredit VISA dan Mastercard.
Keduanya mempunyai fungsi yang sama penting dan pasti dibutuhkan setiap kita ingin melakukan transaksi online. Jadi, jangan pernah memberitahukan kepada siapapun nomor kartu kredit atau CVV kalian. Dan sebelum membelanjakan kartu kredit, pastikan dahulu situs atau aplikasi belanja tersebut terpercaya dan aman.
-
Ganti password secara berkala
Setiap penggunaan kartu debit maupun kredit bisa diakses melalui internet banking dan mobile banking. Mengganti password setiap 3 atau 6 bulan sekali sangat dianjurkan untuk menghindari pembobolan kartu kredit. Kemungkinan akun kalian diretas pun sangat kecil. Selain itu, buatlah password yang sulit ditebak misal hindari penggunaan dengan tanggal lahir. Jika memungkinkan lebih baik gunakan kombinasi angka & huruf.
-
Ingatlah untuk selalu mencatat penggunaan kartu kredit
Penting bagi kita untuk selalu mencatat setiap pembelanjaan kartu kredit. Tanggal transaksi, nominal belanja dan situs yang digunakan untuk berbelanja sebaiknya selalu dicatat. Jangan lupa juga untuk selalu mengecek secara rutin saldo yang tersisa sebelum dan sesudah berbelanja. Dengan begitu kita akan segera mengetahui jika ada perubahan atau transaksi yang mencurigakan. Dan apabila itu terjadi maka jangan tunda lagi untuk segera melaporkannya.
-
Waspada dengan modus penyamaran
Sekarang banyak sekali oknum pencurian data pribadi yang dilakukan dengan modus penyamaran. Para oknum tersebut akan menghubungi calon korban melalui telepon dan mengaku dari pihak bank. Mereka akan meminta untuk verifikasi data dan menggiring para korban agar memberikan identitas kartu kreditnya secara lengkap. Dari informasi pribadi bahkan PIN kartu kredit bisa dengan mudah di dapatkan.
Oleh karena itu, kita harus selalu waspada dengan mencari informasi sejak awal. Pastikan apakah pihak penyedia kartu kredit atau bank akan meminta data, terutama kode PIN kita melalui telepon.
-
Gunakan situs berbelanja yang sudah terpercaya
Sebelum melakukan transaksi belanja online, sebaiknya cek terlebih dahulu keamanan serta keaslian situs tersebut. Kita bisa memastikannya dengan melihat review dari orang-orang. Dan biasanya situs yang sudah pasti aman digunakan untuk transaksi dengan kartu kredit dilengkapi logo “Verified by Visa” dan “MasterCard SecureCode”. Waspadalah juga apabila situs tersebut tidak dilengkapi security software.
Selain itu, situs yang aman akan memanfaatkan teknologi One Time Password (OTP). Kita akan diminta kode OTP yang dikirimkan bank ke nomor handphone yang sudah didaftarkan untuk penggunaan kartu kredit sebagai kode transaksi.
-
Aktifkan notifikasi dari bank via handphone
Kita akan mudah memantau setiap transaksi kartu kredit melalui handphone jika kita mengaktifkan notifikasi layanan dari bank. Hal ini untuk berjaga-jaga jika suatu saat nanti ada transaksi yang janggal, kita bisa langsung menghubungi pihak bank untuk segera memblokir kartu kredit kita.
Semoga kita semua terhindar dari segala tindak kejahatan namun beberapa tips diatas tidak ada salahnya untuk diterapkan supaya kita tetap waspada terhadap pembobolan kartu kredit yang semakin meningkat ini.