Tips Memilih Asuransi Untuk Orang Tua yang Tepat

Pertambahan usia manusia memang tidak bisa dihindari dan terjadi ke semua orang. Dengan berjalan waktu serta pertambahan usia, maka kondisi kesehatan manusia akan cenderung turun. Berbagai keterbatasan fisik akan terlihat oleh orang yang masuk usia tua. Semua kemungkinan yang berkaitan dengan risiko kesehatan bisa terjadi di usia lanjut, dulunya bugar tapi ketika tua bisa saja terserang penyakit dengan mudah.

Usia tua dapat dimulai dari masa pensiun, sekitar usia 55 tahun ke atas. Namun tidak sedikit orang tua yang sadar bahwa tubuhnya menghadapi risiko terjangkit penyakit. Ketika masuk ke usia senja seharusnya gaya hidup sehat dilakukan semakin ketat dan proteksi kesehatan pun harus dimiliki. Bila tidak, anak anaknya yang nanti akan saling bahu membahu untuk bisa mencarikan biaya pengobatan orang tuanya.

Kondisi ekonomi penduduk yang pas-pasan menjadikan produk asuransi kesehatan ini kurang begitu populer untuk orang usia lanjutnya khususnya di kawasan kota kecil bahkan pedesaan. Hal tersebut sudah menjadi budaya yang ada di manapun. Meski sebagian orang sudah menyadari betapa pentingnya perlindungan diri, namun nyatanya jumlah penggunaan asuransi kesehatan tergolong sedikit.

Berikut beberapa tips dalam memilih asuransi untuk orang tua yang bisa kamu terapkan, antara lain:

1.       Mengecek Kondisi Kesehatan Orang Tua

Masuk usia lanjut, kompleksitas penyakitnya pun akan lebih tinggi dibanding anak muda. Sebaiknya kamu cek kondisi kesehatan tubuh orang tua sebelum mendaftarkan ke sebuah asuransi kesehatan.

Terdapat dua manfaat yang dapat kamu peroleh. Pertama, kamu akan lebih tahu penyakitnya hingga tingkatan penyakit yang dideritanya, jadi dapat menyesuaikan dengan plan asuransi yang akan kamu pilih. Kedua, membantu untuk meminimalisir kemungkinan ditolak pendaftaran polis karena pre-existing yang semakin parah.

2.       Pertanggungan Sampai Seumur Hidup

Untuk masa berlaku dari pertanggungan asuransi yang diperoleh setiap polis tertentu berbeda-beda. Ada yang berlaku untuk usia 70 tahun, usia 80 tahun dan paling lama sampai usia 99 tahun.

Disarankan bila kamu ingin memilih, pilihlah masa berlaku pertanggungan paling lama yakni sampai usia 99 tahun. Pastinya sebagai upaya antisipasi terhadap berbagai hal tidak terduga yang memaksa mengeluarkan biasa suatu saat nanti, walau pada umumnya harapan hidup manusia saat ini lebih singkat dibanding jaman dulu.

Disisi lain kamu juga tidak rugi bila mengambil masa berlaku lebih lama. Seandainya usia orang tua kamu tidak sampai batas waktu ini, asuransi pun tetap bisa dicairkan sesuai dengan jumlah yang sudah dihimpun pada polis asuransi terkait.

3.       Menanggung Administrasi Penyakit Kritis

Di masa tuanya, berbagai penyakit kritis seperti diabetes, jantung stroke dan kanker menjadi penyakit yang kerap dirasakan oleh orang tua pada umumnya. Potensi terjadinya pun lebih tinggi dibanding penyakit lain. Saat seperti inilah peran asuransi kesehatan berfungsi sangat vital.

Seperti yang banyak orang ketahui, saat ini biaya untuk penanganan penyakit kritis sangat mahal. Pilihlah lembaga asuransi yang bisa menanggung biaya untuk penyakit kritis supaya manfaat proteksi untuk orang tua kamu semakin maksimal.

Dimulai dari tahap awal, menengah sampai akhir, layanan asuransi tersebut akan menanggung semua biaya administrasi. Pastinya saja bila batas klaim untuk satu tahun masih memiliki sisa. Jika tidak, maka kamu bisa menggunakan booster yang umumnya asuransi beri ke pihak tertanggung.

4.       Pilihlah Asuransi Kesehatan yang Memperhitungkan Inflasi

Layaknya menabung, dimana lama-lama nilai uang akan tergerus inflasi. Hal tersebut harus dijadikan pertimbangan saat kamu mencari lembaga asuransi kesehatan. Pastinya kamu tidak ingin bila premi asuransi yang sudah dibayar secara perlahan nilainya berkurang karena inflasi. Maka dari itu, penting sekali untuk mencari tahu kepada pihak lembaga asuransi terkait tentang pengaruh terjadinya inflasi dengan nilai pertanggungan yang akan diberikan.

5.       Mempertimbangkan Tawaran Dana Cash

Walaupun fitur tersebut tergolong jarang ditawarkan lembaga perusahaan asuransi, namun informasi ini dapat dicari. Uang cash diperlukan saat biaya perawatan melebihi plefon yang sudah ditentukan. Pastinya bila ada uang tunai dari pihak asuransi terkait atas kelebihan plafon ini, kamu tak perlu lagi menyiapkan uang untuk melunasi kekurangan biaya perawatan.

6.       Melihat Tanggungan Biaya untuk Pengobatan Alternatif

Di negara Indonesia, tidak sedikit masyarakatnya yang memilih jenis pengobatan alternatif. Rata-rata asuransi ini hanya melayani jenis pengobatan medis yang tiada lain dilakukan di rumah sakit. Akan tetapi, ada produk asuransi yang juga menawarkan biaya pengobatan alternatif yang bisa kamu pertimbangkan.

7.       Memahami Polis dengan Baik

Polis harus kamu pahami dengan baik. Karena, sesudah menandatangani polis, lembaga asuransi menganggap sudah memahami dan mengerti semua ketentuan dalam polis. Bila tidak paha, sebaiknya bertanyalah ke pihak lembaga asuransi terkait. Hal ini penting supaya pihak asuransi dapat memahami sepenuhnya mengenai risiko yang bisa saja terjadi.

 

 


Posted

in

by