Hampir semua orang tahu ketika memasuki bulan suci ramadhan, terdapat beberapa barang atau produk yang mengalami kenaikan dalam sisi permintaan. Hal ini jelas, sebab barang-barang yang yang dicari memang sangat dibutuhkan momen saat itu.
Melonjaknya jumlah permintaan yang datang dari masyarakat tentu akan semakin bertambah ketika sudah menjelang lebaran Idul FItri. Situasi inilah yang pada akhirnya menimbulkan terbatasnya stok barang atau produk tertentu. Misalnya baju muslim, perlengkapan sholat, dan lain sebagainya.
Menurunnya stok barang tersebut pastinya akan merugikan produsen. Pada situasi yang sebetulnya dapat menghasilkan begitu banyak keuntungan sebab produk tersebut sedang banyak diburu, tapi justru kehabisan stok barang, padahal, di dalam sistem pergudangan, stok produk yang kosong merupakan kondisi yang paling dihindari
Untuk ketersedian barang kosong dapat menimbulkan banyak komplain dari konsumen, membuat manajemen dalam mencatat stok gudang menjadi ikut kacau, apalagi bila ditambah terhambatnya operasional usaha sebab tidak ada produk yang dapat dijual.
Lantas, bagaimana cara mengatasi kondisi tersebut? Nah, agar terhindar dari hal seperti ini, terdapat beberapa tips yang bisa Anda terapkan, yang semuanya sudah dirangkum pada artikel kali ini.
Tips Mengelola Ketersediaan Barang atau Stok Barang
Terdapat beberapa tips yang dapat Anda terapkan supaya tidak terjadi peristiwa kehabisan stok barang menjelang lebaran. Sebenarnya tips tersebut dapat Anda terapkan di seluruh momen pada puncak meningkatnya konsumsi, misalnya natal, lebaran dan lain sebagainya. Untuk itu, simak tipsnya berikut ini.
1. Menyusun Perkiraan Stok Barang
Ketika akan memasuki situasi lonjakan permintaan dari konsumen terhadap sebuah produk, sebaiknya dari sisi produsen harus menyusun perkiraan ketersediaan stok barang atau produk yang dibutuhkan ketika masuk periode bulan puasa lebaran tapi dalam kondisi krisis.
Untuk analisis data dapat berdasarkan dengan kondisi perekonomian secara umum, misalnya kondisi pada sektor bisnis terkait, data dari periode lebaran di tahun sebelumnya, atau data periode di tahun sama tapi sebelum lebaran hingga potensi pasar saat itu juga.
Hasil perkiraan ini dapat dimanfaatkan untuk bahan identifikasi kebutuhan pasar serta menyusun rencana pengelolaan data inventory untuk menyediakan barang dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
2. Membuat Rencana untuk Pengelolaan Stok Barang
Sesudah membuat perkiraan permintaan akan produk tertentu, Anda dapat memulai untuk membuat rencana dalam mengelola stok barang alias inventory. Secara umum, inventory adalah salah bentuk aset lancar. Ketika menyimpan inventory, itu artinya Anda memerlukan modal kerja agar dapat membeli sejumlah benda atau barang.
Bila terjadi kondisi dimana inventory kelebihan, Anda akan tetap menanggung operasional kerja yang lebih besar, dimana ada pajak, biaya penyimpanan, asuransi serta resiko kehilangan atau kerusakan.
Sebaliknya, Anda juga bisa menyimpan stok produk dengan jumlah yang besar dan pertimbangan untuk tetap menjaga serta meningkatkan pelayanan terhadap konsumen, meminimalisir biaya pemesanan, mengurangi biaya ke pekerja dan mesin-mesinnya, meminimalisir biaya transportasi, akomodasi dan lain-lain.
3. Menghitung Kembali serta Klasifikasi Stok Barang
Berikutnya, cobalah untuk Anda menghitung kembali persediaan bahan baku, dan mengelompok setiap jenis stok ke berbagai kategori, lalu menerapkan safety stock. Hal ini bertujuan agar memudahkan dalam mengelola inventory sekaligus mengetahui ketahanan pasokan akan bahan baku agar bisa memenuhi kebutuhan pelanggan.
Sebaiknya, Anda juga perlu mengelompokan inventory sesuai kategorinya, seperti stok baru dan stok lama. Hal ini berfungsi untuk dapat terhindari dari kerugian yang diakibatkan oleh adanya produk yang tidak terpakai sebab sudah habis masa tenggangnya atau sudah tidak layak digunakan.
Jika sudah melewati proses penghitungan ulang serta klasifikasi inventory, nantinya Anda akan bisa mengetahui apakah perlu menambah ketersediaan barang atau tidak, setelah itu hal yang harus Anda lakukan selanjutnya yakni mengamankan stok. Pengamanan ketersediaan produk sangat tergantung dengan jenis bahan baku produk yang dibutuhkan saat proses produksi.
Jika bahan baku terbilang umum serta mudah didapatkan dari pemasok, Anda sudah tidak perlu untuk menyimpan stok secara besar-besaran. Sebaliknya, bila bahan baku mempunyai tergolong langka dan susah dicari, Anda harus menyimpan ketersediaan bahan lebih banyak.
4. Melakukan Pencatatan Inventory
Terkait tips agar terhindar dalam kondisi kehabisan stok produk menjelang lebaran selanjutnya yakni perlu melakukan pencatatan akurat pada setiap produk yang keluar dan masuk di gudang penyimpanan. Jenis inventory beragam tentunya akan menyulitkan Anda ketika melakukan pencatatan dengan akurat. Oleh sebab itu, agar mendapatkan kemudahan, Anda dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi supaya dapat membantu dalam mengerjakan pencatatan semua stok barang yang tersedia.
Seiring berkembangnya teknologi, banyak aplikasi-aplikasi yang dapat Anda temukan di internet atau melalui smartphone. Faktanya, semua perusahaan besar dan ternama di dunia pastinya sudah menggunakan bantuan teknologi modern agar bisa memudahkan segala upaya dalam membangun dan menjalankan roda bisnis di bidang apapun.