Strategi Manajemen Risiko UMKM

Naik turunnya nilai ekonomi yang sangat mempengaruhi suatu negara dalam bidang pengembangan dan pembangunan, hal ini bisa membawa kerugian bagi suatu negara tersebut. Wujud dari kerugian bisa bermacam macam seperti terhambatnya pendidikan, operasional pembangunan dan sektor lain. Meskipun saat ini teknologi informasi dan internet sangat meningkat tajam namun belum bisa memberikan prediksi resiko apa yang di masa depan terjadi dalam sebuah bisnis atau usaha. Hal tersebut membutuhkan pencegahan atau dalam dunia bisnis disebut mitigasi secara tepat supaya kerugian yang akan datang dari suatu perubahan ekonomi akan meminimalisir resiko kerugian.

Mengatasi naik turunnya ekonomi suatu negara, pemilik UMKM pasti membutuhkan manajemen resiko dalam bisnisnya, secara harfiah manajemen risiko merupakan suatu proses mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi dan juga mengendalikan kerugian dan peluang keuntungan yang akan terjadi dalam suatu bisnis berjalan. Hal ini juga ada kaitannya dengan risiko dalam pendekatan dan metodologi menghadapi ketidakpastian bisnis.

Manajemen Risiko dalam UMKM sangat perlu dilakukan, karena notabene UMKM merupakan usaha dalam bisnis skala kecil juga bisa menjadi mendapat imbas dari perubahan ekonomi suatu negara tersebut. Jika UMKM sampai mengalami penurunan tingkat ekonomi maka akan membuat operasional hingga pemberhentian kerja karyawannya, hal ini pastinya harus dihindari bagi pebisnis UMKM dan harus meminimalisir kerugian yang datang di masa depan.

Jenis Jenis Strategi Manajemen UMKM

Dalam menjalankan bisnis UMKM banyak dari pebisnis melakukan strategi manajemen lebih dari satu yang bertujuan supaya dapat meminimalisir kerugian yang didapat di masa mendatang. Akan tetapi jika strategi tersebut dijalankan secara bersamaan akan membuat resiko kerugian yang jauh lebih besar jika bisnis yang dimiliki dalam jangka panjang. Banyak di perusahaan besar mengandalkan dua strategi manajemen untuk divisi proyek yang berbeda, namun untuk bisnis UMKM lebih dianjurkan untuk mengandalkan salah satu strategi manajemen di bawah ini.

  • Strategi Intensif

Pengembangan produk atau jasa, penetrasi pada pasar terkadang bisa disebut sebagai strategi intensif. Hal ini dikarenakan strategi ini memerlukan usaha yang lebih intensif jika memiliki posisi persaingan bisnis dengan produk yang sama pada pesaing dan produk tersebut harus segera ditingkatkan.

  • Strategi Diversifikasi

Beberapa macam strategi yang banyak dilakukan oleh bisnis UMKM maupun perusahaan seperti konsentrik. Horizontal dan konglomerat yaitu dengan tujuan menambah produk atau jasa yang masih terkait. Namun tidak terkait untuk meningkatkan konsumen baru. sehingga pada intinya strategi ini lebih condong ke inovasi produk atau jasa yang diluncurkan oleh pemilik bisnis.

  • Strategi Umum

Salah satu strategi yang banyak digunakan oleh pebisnis pemula yang dapat membantu mendapatkan keunggulan secara kompetitif tanpa harus saling menjatuhkan sesama pebisnis UMKM yaitu keunggulan dalam hal biaya, inovasi yang berbeda dan juga fokus pada suatu produk atau jasa.

Keunggulan biaya biasanya terkait dengan proses pembuatan produk dan juga cara pelayanan kepada konsumen dengan biaya yang rendah untuk pelanggan yang peka terhadap perubahan biaya suatu produk. Inovasi yang berbeda biasanya terkait dengan tujuan membuat produk atau pengembangan pelayanan yang bisa dikatakan unik dan segmented yang bertujuan untuk menjaring pelanggan yang tidak terlalu paham akan harga pasar. Sedangkan strategi fokus yaitu membuat produk atau jasa yang bisa memenuhi sejumlah kecil pelanggan saja.

Strategi Manajemen risiko UMKM

Mengapa bisnis UMKM memerlukan manajemen risiko yang tepat? hal ini supaya memudahkan pebisnis UMKM untuk meminimalisir kerugian dan bisa meningkatkan peluang keuntungan atau keberhasilan dalam pengembangan bisnisnya. Beberapa penerapan strategi manajemen risiko dibawah ini bisa menjadi salah satu jalan supaya bisnis Anda tetap berjalan dengan baik.

  • Mencegah Resiko dan Mengesampingkan Konsekuensi

Pada umumnya pebisnis pasti sering mencoba untuk memprediksi satu atau lebih kejadian yang mungkin akan datang namun dapat menimbulkan kesalahan yang signifikan pada bisnisnya. Untuk bisa menghindari risiko dari kejadian kerugian maka Anda harus bisa mengevaluasi konsekuensi potensial dari kejadian yang berisiko, dari hal yang paling kecil hingga paling jarang terjadi pada bisnis Anda. Dengan mengevaluasi hasil yang potensial maka akan menemukan pengambilan keputusan yang tepat. Jika Anda dapat fokus dalam meminimalisir risiko maka akan berimbas pada efisiensi biaya.

  • Menggunakan Data dan Informasi Lama Untuk Prediksi Masa Depan

Kebanyakan pebisnis UMKM lebih melihat kebelakang untuk mempelajari risiko yang kemungkinan akan dihadapi di masa depan. Pada sisi nominal mungkin ini akan lebih masuk di akal pebisnis, karena dengan kesalahan strategi manajemen akan membuat Anda paham apa yang terjadi di masa lalu untuk meminimalisir risiko kedepannya. Akan tetapi masih banyak pebisnis UMKM yang masih mencoba untuk mencari informasi yang lebih jauh untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko tersebut.

  • Membuat Efisiensi Operasional

Hampir semua pebisnis UMKM yang sukses pastinya dapat membuat efisiensi operasional menjadi fokus utama dari strategi bisnisnya. Efisiensi operasional menjadi salah satu hal yang penting dalam menjaga keunggulan bisnis dalam suatu persaingan, walaupun masih akan ada sedikit risiko yang diciptakan dari pengaturan efisiensi operasional lebih besar daripada manfaat marginal dari peningkatan efisiensi operasional.

Jadi Anda harus mempertimbangkan proses penting dari strategi manajemen risiko UMKM ini, karena proses operasional dan variabel dapat dioptimalkan supaya tidak ada titik kerugian dalam bisnis UMKM yang Anda miliki.


Posted

in

by