Untuk dapat meningkatkan dari pendapatan nasional adalah pemerintah harus menempuh beberapa kebijakan fiskal. Salah satunya adalah dengan melibatkan dari defisit APBN, apa yang dimaksud dengan defisit? Defisit merupakan kondisi disaat terjadi belanja akan lebih besar daripada pendapatan.
Dengan adanya stimulus fiskal yang berupa defisit APBN tersebut, pemerintah tentunya akan dapat memaksimalkan semua pendapatan nasional yang telah bersumber dari kenaikan akan konsumsi, kenaikan akan investasi, kenaikan akan pengeluaran pemerintah, kenaikan akan ekspor, serta penurunan akan impor.
Selain itu juga jika dilihat dari sisi penawaran, pemerintah dapat memaksimalkan semua pendapatan nasional yang berdasarkan sumber dari semua peningkatan produksi yang diakibatkan dari kemajuan teknologi serta ketersediaan akan sumber daya ekonomi ( resources ).
Dampak defisit sendiri memang tidak ada yang akan langsung berpengaruh kepada sektor perekonomian. Namun, untuk dapat menentukan kebijakannya tetap harus dikombinasikan dengan kebijakan – kebijakan yang lain. Misalnya dikombinasikan melalui kebijakan moneter.
Apa Itu Defisit APBN?
Mungkin banyak orang yang telah bertanya-tanya, apa itu defisit? Defisit sendiri merupakan istilah sangat populer di dalam dunia ekonomi. Jika kita merujuk pada KBBI, apa itu defisit dapat dijelaskan secara singkat dapat diartikan sebagai kondisi akan kekurangan dalam anggaran belanja.
Jadi, dapat dimengerti bahwa defisit adalah kurangnya kas dalam keuangan. Defisit juga bukan masalah yang baru bagi setiap negara. Namun, keberadaannya tetap harus terkontrol agar keseimbangan akan ekonomi serta elastisitas pendapatan selalu terjaga.
Selanjutnya, apa itu defisit APBN? Meskipun banyak orang yang belum tahu apa yang dimaksud dengan defisit APBN, sebenarnya defisit APBN merupakan salah satu dari sekian banyak permasalahan ekonomi besar yang telah dialami oleh suatu negara.
Bagi negara yang sudah mengalami apa itu defisit, dapat dipastikan mempunyai pengeluaran yang lebih banyak jika dibandingkan pendapatan. Agar dapat mengatasi dari kekurangan anggaran, pemerintah harus dapat memaksimalkan pendanaan dari sumber-sumber keuangan negara.
Contoh apa itu defisit APBN dapat dilihat dalam kasus-kasus yang pernah terjadi sebelumnya. Contohnya yaitu, disaat pemerintah Indonesia meminjam uang melalui Bank Indonesia yang mana sebagai bank sentral untuk dapat menutupi pengeluaran-pengeluaran yang berlebih.
Faktor Penyebab Defisit APBN
Defisit anggaran tentu tidak terjadi tanpa sebab. Tentunya ada beberapa penyebab dari defisit APBN pada suatu negara. Beberapa penyebab defisit APBN yang dialami, yaitu :
-
Pembangunan Negara
Penyebab utama dari defisit APBN adalah untuk pembangunan negara yang memiliki tujuan untuk meningkatkan serta mempercepat pertumbuhan ekonomi. Bagi negara berkembang, untuk melakukan pembangunan diberbagai bidang dapat menyebabkan hutang yang besar.
Namun, keberhasilan bidang pembangunan yang ada pada awalnya menyebabkan defisit dapat memberikan titik balik yang dapat menunjang kegiatan ekonomi.
Keberhasilan dalam menempuh kebijakan fiskal serta moneter dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan dalam hal pertahanan negara, pembangunan daerah, memperbaiki sistem pendidikan, hingga program untuk dapat menanggulangi kemiskinan.
Jika dilihat dampaknya, defisit APBN untuk pembangunan negara tentu cenderung akan dapat diatasi secara bertahap walaupun dalam jangka waktu yang panjang.
-
Melemahnya Nilai Tukar akan Mata Uang
Negara berkembang yang masih belum mandiri serta masih banyak akan terlilit hutang dengan pihak-pihak luar akan berdampak di melemahnya akan nilai tukar mata uang. Masalah ini nyatanya masih banyak dihadapi oleh negara Indonesia.
Apalagi, nilai akan tukar mata uang Indonesia dipengaruhi oleh perubahan akan mata uang asing. Jika terjadi penurunan di nilai tukar mata uang tersebut, maka dampak yang dapat dirasakan oleh suatu negara sangat besar yang secara berkelanjutan menyebabkan defisit anggaran.
-
Daya Beli Masyarakat Rendah
Daya beli akan masyarakat yang rendah dapat mendorong defisit anggaran suatu negara. Setiap warga yang ada di dunia saat ini membutuhkan barang serta jasa sehari-hari seperti contohnya BBM, listrik, sembako, transportasi, Pendidikan, dan sarana kesehatan.
-
Inflasi
Salah satu dari berbagai kondisi yang dapat merugikan keuangan negara serta menyebabkannya defisit APBN adalah inflasi. Walaupun negara sudah mempunyai standar harga, yang telah ditetapkan setiap tahun di APBN. Namun, kondisi pasar yang dinamis dapat menyebabkan inflasi. Jika terjadi sebuah inflasi, maka pengeluaran dari pemerintah akan semakin membengkak.
Dampak Defisit APBN
Defisit APBN yang dilanda oleh suatu negara akan dapat memberikan dampak yang dapat dirasakan oleh pemerintah serta warga negara. Beberapa dampak dari terjadinya defisit APBN diantaranya:
- Pemerintah harus dapat meningkatkan suku bunga untuk dapat menambah modal serta pendapatan negara.
- Defisit APBN berdampak pula di inflasi karena harga – harga akan cenderung naik.
- Daya beli dari masyarakat akan semakin turun yang akan berujung pada penurunan akan tingkat konsumsi masyarakat.
- Semakin banyak pengangguran
Defisit APBN akan memberikan dampak untuk pemerintah dan warga negaranya.