Pelayanan Bandara Soekarno-Hatta Masuk 10 Besar Paling Bagus di Asia

Staf dari Bandara Soekarno-Hatta menempati peringkat 10 besar di Asia. Bandara di Tangerang, Banten, menduduki peringkat kesembilan dalam kategori Staf Bandara Terbaik se-Asia versi Skytrax  World Airport Awards 2022 yang diselenggarakan di Paris, Prancis.

Penghargaan tersebut pastinya mampu memberikan gambaran tentang kualitas pelayanan seorang staf bandara yang diukur dari sikap, keramahan dan efisiensi dalam pelayanan. Personil terkait mencakup semua personil frontline di bandara, termasuk personel layanan pelanggan, personal imigrasi, personil keamanan, personil tenant komersial, dan personel lain yang berhubungan langsung dengan pelanggan.

Selain itu, staf layanan dan operasi AP II di Bandara Soekarno-Hatta terdiri dari staf pelayanan penumpang, layanan inspeksi terminal, dukungan transportasi darat, layanan digital, pemeliharaan fasilitas, pramugari, dukungan kereta golf  dan keamanan penerbangan.

Sejarah singkat bandar udara Soekarno-Hatta

Pelabuhan udara utama milik Indonesia ini adalah hasil rancangan dari arsitektural yang berasal dari Perancis bernama Paul Andreu. Selain mendesain bandar udara Soekarno Hatta beliau jugalah yang mendesain bandara internasional milik Prancis yaitu Charles de Gaulle. Lewat tangan dinginnya inilah bandara Soekarno Hatta mengusung tema arsitektur lokal yaitu kebun tropis yang ada di antara ruang tunggu dan lounge.

Sebenarnya bandara Soekarno Hatta ini dibangun guna menggantikan bandara internasional pertama milik Indonesia yaitu bandara Kemayoran. Dimana bandara tersebut telah dibangun sejak tahun 1940 dan DC 3 Dakota, yakni pesawat milik perusahaan penerbangan asal Hindia Belanda KNILM merupakan pesawat pertama yang berhasil mendarat di bandara tersebut.

Bandar udara Soekarno Hatta ini diresmikan pada tahun 1985 sebagai pelabuhan udara utama, setelah bandar udara Kemayoran di Jakarta dinonaktifkan tahun yang sama. Penonaktifkan dari bandara tersebut dikarenakan posisinya yang ada di dekat basis militer Indonesia yaitu bandar udara Halim Perdanakusuma.

Keputusan untuk memindahkan bandara internasional dari Kemayoran ke Soekarno Hatta, selain berada dekat dengan basis militer memang sudah sewajarnya bandara pengangkut untuk penumpang berada jauh dari lokasi militer oleh karena itu dipilihlah Cengkareng yang menjadi lokasi pengganti.

Pembangunan pelabuhan udara internasional Soetta ini mulai dilakukan dari tahun 1975 sampai dengan 1981 pembangunan ini dimulai dengan membuat 3 landasan pacu, kemudian membangun tiga terminal internasional dan jalan aspal, lalu ditambahkannya satu terminal khusus haji serta 3 terminal untuk domestik.

Dilansir dari Wikipedia saat mendirikan pelabuhan udara Soekarno Hatta yang megah dibutuhkan kurang lebih dana sebesar 460 juta US Dollar tentunya biaya ini pun masih belum termasuk dengan anggaran pembangunan untuk apron atau garasi pesawat yang membutuhkan biaya sampai dengan 216 juta US Dollar.

Yang mana bila dikalkulasikan awal mula dari pembangunan bandara Soekarno Hatta ini membutuhkan dana 681 USD dan dengan nilai tukar rupiah saat itu yang hanya sebesar 970 rupiah maka uang yang dikeluarkan guna membangun pelabuhan udara ini adalah sebesar 660.570.000.000.

Sebelumnya bandar udara Soekarno Hatta ini diberi nama Jakarta International Airport Cengkareng atau dikenal dengan JIA-C. Hingga akhirnya di putuskanlah menggunakan nama tokoh proklamator besar kita yaitu bapak presiden Soekarno dan wakil presidennya Muhammad Hatta untuk dijadikan nama dari bandara utama Indonesia hingga saat ini.

Fakta menarik tentang bandar udara Soekarno-Hatta

Selain menjadi salah satu pelabuhan udara paling sibuk di Indonesia dan di Asia bila dilihat dari jumlah penumpang bandar udara milik Indonesia ini juga masuk di urutan ke-10 sebagai bandara paling sibuk yang ada di dunia. Tetapi selain menjadi salah satu bandara tersibuk ternyata Soekarno Hatta juga memiliki beberapa fakta menarik yang bisa kita kulik.

Adanya kereta bandara

Beberapa waktu belakangan ini bandar udara Soekarno Hatta telah menambahkan fasilitas supaya dapat memudahkan penumpangnya dengan memberikan pelayanan kereta bandara di mana kereta ini mempunyai rute dari Sudirman baru hingga bandara Soetta dan nantinya akan berhenti di stasiun-stasiun seperti Batu ceper dan duri.

Selain itu untuk waktu tempuhnya sendiri mulai dari stasiun Sudirman sampai ke bandara hanya membutuhkan kurang lebih 40 sampai dengan 55 menit untuk harga tiket kereta sendiri dibandrol dari mulai Rp 35.000 hingga Rp 70.000 ini tergantung di stasiun mana Anda akan turun.

Bernuansa budaya Indonesia

Bandara Soetta juga merupakan bandara kebanggaan bangsa Indonesia karena itu arsitektur dari pelabuhan udara ini sendiri pun tidak luput dari ciri khas Indonesia. Hal ini dapat terlihat ketika anda memulai memasuki area bandara begitu Anda masuk yang pertama akan dilihat adalah nuansa Bali. 

Kemudian ketika memasuki boarding gate pada terminal 1 dan juga 2 desainnya adalah berupa joglo seperti rumah khas suku Jawa. Selain itu Anda juga bisa memperhatikan interior dari bandara yang mengambil ukiran-ukiran khas dari pulau Bali Jawa Sumatera sampai dengan Papua.

Mampu menampung 60 juta penumpang

Dengan pembangunan yang selalu dilakukan pada bandara Soekarno Hatta menjadikan bandara ini sanggup menampung sampai dengan jutaan penumpang. Tahun lalu pelabuhan udara ini tercatat sudah menangani lebih dari 63 juta pelanggan di mana dengan penjualan tersebut, sudah dipastikan bila bandara kebanggaan kita ini dapat melayani penumpang lebih dari bandara yang ada di Singapura yaitu Changi Airport.


Posted

in

by