Home Regulations Pelatihan Kartu Prakerja di Masa Depan bisa Dilakukan Sambil Tatap Muka

Pelatihan Kartu Prakerja di Masa Depan bisa Dilakukan Sambil Tatap Muka

by Lara Nifa

Kartu Prakerja merupakan program Presiden Joko Widodo yang sudah diberlakukan sejak April 2020 lalu. Karena menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19, realisasi Kartu Prakerja sedikit mengalami perubahan menjadi semi bantuan sosial. Dengan adanya program tersebut jutaan masyarakat telah terbantu, terutama yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selama masa pandemi ini.

Sebanyak 165 lembaga pelatihan yang difasilitasi 7 platform digital penyedia pelatihan dilibatkan untuk membantu kelancaran program Kartu Prakerja. Dan hingga Juni 2022, sudah terdapat 33 gelombang pendaftaran Kartu Prakerja yang dibuka oleh pemerintah dengan sistem pelatihan secara online. Apa sih sebenarnya program Kartu Prakerja itu ? Simak penjelasannya ! 

Mengenal Program Kartu Prakerja

Program Kartu Prakerja ditujukan kepada masyarakat yang ingin meningkatkan potensinya melalui berbagai pelatihan. Lantas, masyarakat yang diperbolehkan mendaftar menjadi peserta itu yang bagaimana ? Yakni setiap orang yang telah berusia lebih dari 18 tahun berhak mengikuti program ini, asalkan tidak sedang menjalani kesibukan lain seperti sekolah maupun kuliah.

Program Kartu Prakerja juga berlaku untuk seluruh pegawai maupun buruh yang terkena PHK maupun para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang memang sedang menjadi prioritas pemerintah selama masa pandemi ini.  

Setiap masyarakat yang sudah dinyatakan lolos dalam seleksi penerimaan Kartu Prakerja, nantinya akan diberikan bantuan biaya sebesar Rp 3.550.000 untuk mengikuti berbagai pelatihan yang berlaku hanya sekali seumur hidup. Dibayarkan ke peserta melalui rekening bank maupun dompet digital atau e-wallet. Pelatihan tersebut bisa dibeli pada beberapa platform digital yakni Tokopedia, Bukalapak, Pijar Mahir, Kemnaker, Pintaria, Mau Belajar Apa dan Karier.mu Sekolah.Mu. 

Pelatihan akan Dilakukan secara Luring atau Tatap Muka

Seiring dengan meredanya jumlah kasus Covid-19, pemerintah berencana akan melakukan pelatihan Prakerja secara tatap muka atau offline. Deni Puspa Purbasari selaku Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja mengatakan pihaknya sedang mempelajari cara untuk melaksanakan program pelatihan secara tatap muka.

“Pastinya akan kami siapkan di lapangan. Masalahnya ini kan memang sesuatu yang baru. Jadi, kami pastikan untuk sangat hati-hatii. PMO akan uji coba dengan skala yang kecil dulu, sambil kami pelajari bagaimana pelaksanaan secara offline,” ujarnya, melansir Antara, Kamis (16/6/2022)

Mengenai kapan waktu yang tepat untuk pelaksanaannya, pihak PMO masih menunggu perintah lebih lanjut dari pihak Komite Cipta Kerja. 

“Soal kapannya, tunggu saja. PMO sedang menunggu keputusan pemerintah untuk menentukan waktu yang tepat,” kata Denni.

Rudy Salahuddin yang menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital Ketenagakerjaan dan UMKM, pada kesempatan yang sama menambahkan nantinya akan ada modifikasi pada pelatihan Prakerja yang dilakukan secara offline dengan menyesuaikan kebutuhan pasar.

Sebelum diputuskan untuk dilakukan secara tatap muka, pemerintah memang sudah berencana untuk tetap meneruskan program ini di tahun 2023. Program Kartu Prakerja pun sudah dimasukkan dalam KEM PPKF atau Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal tahun 2023.

Susiwijono Moegiarso selaku Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan sebenarnya Kartu Prakerja merupakan program reguler dari pemerintah dan bukan menjadi bagian dari penanganan pandemi Covid-19.

“Ini kan termasuk program reguler. Fungsinya jadi bergeser semi bantuan sosial dalam rangka mengatasi dampak Covid-19. Nanti bakal tetap ada,” ujarnya.

Menurut Susiwijono, pada awalnya program ini dibentuk hanya untuk  memberikan pelatihan bagi siapa saja yang kehilangan pekerjaan. Dirancang sebelum terjadi pandemi sehingga ke depan tetap akan diberlakukan.

Pelatihan yang dilakukan selama ini memang sudah berjalan efektif, terutama bagi masyarakat yang berada di berbagai daerah. Kendati demikian, Denni sempat meragukan apakah pelatihan Prakerja yang berlangsung secara online itu bisa benar-benar dimanfaatkan dan ditangkap dengan baik oleh para peserta yang tersebar di pelosok daerah. 

Kenyataannya, ada 514 kota maupun kabupaten yang benar-benar ada peserta Prakerja dan sempat bertemu langsung dengan Denni. Daerah yang sempat dikunjunginya antara lain Sumba Barat, Sumba Tengah, Biak, Nias, Tanjung Selor, Manado, Ternate dan Talaud.

Cara Mendaftar Kartu Prakerja

Untuk mendaftar sebagai peserta Kartu Prakerja bisa melalui situs resmi www.prakerja.go.id. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan pendaftaran dengan membuat akun terlebih dahulu
  2. Masuk (login) dengan akun yang sudah dibuat sebelumnya
  3. Masuk ke halaman Dashboard
  4. Isi Kartu Identitas Penduduk (KTP) lalu klik Berikutnya
  5. Lengkapi data diri
  6. Unggah foto KTP serta swafoto dengan KTP
  7. Verifikasi nomor handphone lalu klik Kirim
  8. Isilah deklarasi survey

Setelah melalui proses-proses tersebut, calon peserta wajib mengikuti tes dan seleksi batch. Kemudian calon peserta bisa memilih batch yang diinginkan asalkan sesuai dengan tempat tinggal (domisili). Pendaftaran pun akan dievaluasi dan tinggal menunggu jadwal pengumuman lolos seleksi.

Related Posts