Home Bisnis dan Usaha Buat yang Mau Buka Angkringan: Ini Dia Cara Menghitung Besaran Omsetnya

Buat yang Mau Buka Angkringan: Ini Dia Cara Menghitung Besaran Omsetnya

by Lara Nifa

Kita tentu sudah tidak asing dengan angkringan. Usaha kuliner yang awalnya berkembang di Jawa Tengah dan Yogyakarta ini kini makin populer dan menjamur di kota-kota lain. Bahkan kita bisa menemui angkringan di kota-kota yang ada di luar pulau Jawa. Selain harganya yang terjangkau, angkringan juga menawarkan pengalaman bagi mereka yang ingin mencicipi kuliner yang khas dan berkesan tradisional. Hal ini tentunya menghadirkan peluang usaha.

Saat ini banyak orang ingin memulai membuka dan menjalankan usaha angkringan. Meski sudah banyak orang yang menjalankan bisnis ini, namun jumlah angkringan baru terus bertambah. Tidak hanya di spot-spot kota yang ada di area wisata saja, angkringan juga merambah di area pemukiman yang jauh dari jalan utama.

Usaha yang tergolong sederhana ini juga memiliki segmen yang luas. Apalagi belakangan angkringan makin diminati oleh anak muda. Mereka cukup dengan memesan beberapa menu yang terjangkau sudah bisa mendapat tempat nongkrong dan berkumpul yang asyik bersama kawan-kawannya.

Hal-hal inilah yang membuat usaha angkringan terus dilirik pelaku usaha. Jumlahnya terus bertambah dari waktu-ke waktu. Lalu, apakah omset usaha angkringan memang benar lumayan dan berpotensi mendatangkan keuntungan yang menjanjikan? Mari kita simak!

Prospek usaha angkringan

Usaha angkringan memiliki satu keunggulan dibandingkan jenis usaha lain. Yakni, tidak membutuhkan modal yang besar. Modal awal bisa di bawah angka 5 jutaan, pun dengan biaya operasional harian yang rendah.

Meski begitu keuntungan yang ditawarkan angkringan tidak serta merta kecil. Kabarnya, seorang pengusaha angkring yang mengoperasikan usahanya sendiri (tanpa karyawan) bisa mendapatkan keuntungan bersih mulai dari 100 ribu sampai 200 ribu (bahkan lebih) per hari.

Usaha ini juga ramai diminati karena dianggap tidak terlalu beresiko. Selama memiliki perencanaan dan strategi yang tepat, usaha ini resikonya relatif kecil. Hal ini karena  gerobak dan perlengkapan diawalnya bisa dijual kembali jika sewaktu-waktu usahanya terhenti.

Biaya operasional angkringan juga terhitung kecil. Selain itu cara menjalankannya tidak sulit dan tak harus menuntut keahlian khusus. Bahkan bagi mereka yang tidak punya kemampuan membuat masakan yang enak pun bisa memesan menu jadi dan tinggal menjajakannya secara prasmanan. Apalagi saat ini juga banyak yang menyediakan jasa sebagai penyetor makanan menu angkringan.

Perkiraan perhitungan menjalankan usaha angkringan

Jika kita sudah yakin dengan prospek atau peluang usaha angkringan, kita bisa mulai menghitung secara kasar kebutuhan biaya dan perkiraan omsetnya. Dibawah ini bisa kita lihat perhitungan kasarnya:

Modal awal usaha angkringan

  • Gerobak, tenda, kursi, tikar: 2.000.000
  • Peralatan masak: 350.000
  • Tungku: 50.000
  • Peralatan makan dan minum: 300.000
  • Ember: 20.000
  • Lain-lain: 100.000

Perkiraan total modal awal: 2.820.000

Biaya operasional harian usaha angkringan

  • Arang: 5.000
  • Bahan minuman: 50.000
  • Bahan makanan: 350.000
  • Sewa tempat dan kebersihan: 20.000
  • Rokok: 25.000
  • Lain-lain: 50.000

Perkiraan total pengeluaran harian: Rp.500.000

Kisaran harga jual menu makanan:

  • Nasi kucing: 2.000
  • Ceker ayam: 2.000
  • Kepala ayam: 2.000
  • Tahu/tempe bacem: 1.000
  • Sayap ayam: 3.000
  • Sate sundukan: 3.000
  • Aneka gorengan: 1.000
  • Rokok eceran: 2.000

Kisaran harga jual menu minuman:

  • Aneka wedang: 3.500
  • Aneka minuman dingin: 4.000
  • Teh hangat: 2.000
  • Jeruk hangat: 2.000
  • Es teh: 3.000
  • Es jeruk: 3.000
  • Kopi hitam: 3.000
  • Susu hangat: 3.000
  • Es kopi: 3.500
  • Es susu: 3.500

Perkiraan omset harian dari menu-menu di atas:

Asumsikan ada 50 orang pembeli yang masing-masing menghabiskan Rp.13.500 untuk membeli menu kita. Angka 13.500 diambil dari perkiraan belanja:

  • 2 nasi kucing: Rp.4.000
  • Variasi kombinasi lauk, gorengan, sate, dll: Rp.6.000
  • 1 gelas minuman: Rp.3.500

Maka perkiraan omset harian kita adalah 50 x 13.500 = Rp.675.000

Keuntungan bersih usaha angkringan

Dengan modal operasional dan omset harian di atas keuntungan per hari bisa mencapai:

Omset harian – biaya operasional harian: Rp.675.000 – Rp.500.000 = Rp.175.000

Jika keuntungan ini diakumulasikan dalam sebulan berarti pendapatan bersih dalam sebulan adalah Rp.5.250.000

Bahkan pendapatan bersih ini bisa langsung menutup modal awal dalam bulan pertama beroperasi.

Kita juga bisa mempekerjakan seorang karyawan jika tidak ingin menjalankan operasionalnya sendiri. Katakanlah untuk gaji karyawan kita mengeluarkan biaya Rp.1.500.000 dalam sebulan, maka keuntungan bersih yang didapatkan dalam sebulan Rp.3.750.000 tanpa harus turut serta langsung mengoperasikan usaha.

Setelah tahu omset dan keuntungan yang ditawarkan tentunya kita akan lebih yakin untuk memulai usaha ini. Di sana juga kita bisa lihat perkiraan keuntungan bersihnya cukup bisa bersaing dengan gaji seorang karyawan. Bahkan jika kita punya modal lebih bisa saja menggandakan usaha ini dengan membuat cabang. Dengan memperkerjakan karyawan tentu kita bisa menjalankan beberapa usaha angkringan sekaligus.

Related Posts