Home Bisnis dan Usaha Mengenal Sistem P2P Lending Cocok Untuk Modal Usaha

Mengenal Sistem P2P Lending Cocok Untuk Modal Usaha

by Lara Nifa

Kecanggihan teknologi sekarang ini sepertinya sudah mewarnai kehidupan manusia karena banyak dijumpai di berbagai aktivitas. Hal ini tentu memicu perubahan gaya hidup konvensional ke arah yang lebih modern. 

Di sektor keuangan, kehadiran teknologi juga tampak membawa perubahan besar dan semakin memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Kini siapa saja tak perlu lagi antre ke bank untuk mengirim uang bahkan mengajukan pinjaman. Semua dapat dilakukan secara online hanya dengan menggunakan smartphone. 

Salah satu produk pinjaman yang mungkin masih asing bagi kebanyakan orang yaitu peer to peer (P2P) lending. Meski begitu, perkembangan P2P lending di Indonesia sendiri hingga saat ini kian bertambah pesat. Banyak para pelaku UMKM yang menggunakan fintech P2P lending ini untuk mendapatkan modal usaha. Tetapi seringkali juga dimanfaatkan untuk tujuan finansial yang lain, sama halnya dengan produk pinjaman pada umumnya. 

Dalam artikel ini kamu dapat mengetahui lebih lanjut mengenai sistem P2P lending, cara kerja, dan juga keunggulannya. 

Apa Itu P2P Lending ?

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), peer to peer lending (P2P lending) merupakan sebuah layanan pinjam meminjam dana antara pemberi pinjaman (kreditur/lender) dengan penerima pinjaman (debitur/borrower) yang mengandalkan teknologi.

Pemberi pinjaman juga biasa dikenal dengan sebutan pendana atau investor. Pihak pendana akan mendapatkan keuntungan dari bunga pinjaman yang dibayarkan oleh penerima pinjaman. Dan bagi para peminjam, P2P lending dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis maupun keperluan individu.

Pinjam meminjam ini dapat dilakukan secara online melalui aplikasi fintech yang memang menyediakan P2P lending. Konsepnya mirip seperti marketplace yang mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung selama masih terkoneksi dengan internet. 

Jika dibandingkan mengajukan pinjaman di lembaga konvensional seperti bank dan koperasi, fintech P2P lending jauh lebih simpel prosesnya. Dan dapat dimanfaaatkan oleh berbagai lapisan masyarakat. 

Bagaimana Cara Kerjanya ?

Setelah mengetahui apa itu P2P lending, mari simak penjelasan mengenai cara kerja sistem pinjaman ini. Berikut penjelasannya yang dibagi dari pihak pemberi pinjaman (investor) dan penerima pinjaman.

  • Cara Kerja P2P Lending bagi Pemberi Pinjaman 

Pihak investor menanamkan modalnya ke P2P lending untuk mendanai para peminjam yang mengajukan pinjaman. Pada saat peminjam mengajukan sejumlah dana pinjaman ke fintech P2P lending, maka investor akan mulai melakukan analisa dan seleksi. 

Seluruh informasi peminjam dapat diketahui secara detail oleh investor sebagai bahan analisa. Informasi tersebut berisi data diri peminjam, tujuan mengajukan pinjaman, jenis usaha yang dijalankan, sejak kapan bisnis beroperasi, hingga riwayat keuangan peminjam. Melalui data-data itu pihak investor dapat menentukan kelayakan para peminjam dan memilih mana yang akan didanai. 

Investor yang sudah memberikan dana pinjaman kepada borrower pilihannya akan mendapatkan imbal hasil dari pokok pinjaman serta bunganya secara berkala. Dan sesuai jangka waktu (tenor) yang telah disepakati, investor bakal menerima pengembalian dana pinjaman melalui platform itu juga.  

  • Cara Kerja P2P Lending bagi Penerima Pinjaman

Untuk para penerima pinjaman atau borrower, pengajuan pinjaman tidaklah rumit dan cukup sederhana. Setelah berhasil melakukan registrasi keanggotaan pada platform P2P lending, peminjam tinggal mengisi data dan mengunggah beberapa dokumen yang diperlukan. 

Masing-masing platform P2P lending memiliki kebijakan dan persyaratannya sendiri. Tetapi persyaratan yang paling umum saat mengajukan pinjaman melalui P2P lending antara lain, e-KTP, NPWP, laporan keuangan, surat bukti pendirian usaha, rencana bisnis, dan lain sebagainya. 

Sebagai peminjam, kamu hanya perlu mempersiapkan semua persyaratan tersebut, namun permohonan pinjaman belum tentu akan disetujui begitu saja. Ada banyak faktor yang dapat membuat pengajuanmu ditolak oleh pendana. 

Jika permohonan diterima, maka masa tenor dan suku bunga pinjaman akan ditetapkan. Dana pinjaman akan dicairkan begitu seluruh pendanaan sudah terkumpul sesuai jumlah yang kamu inginkan. 

Apakah P2P Lending Dapat Dijadikan Pilihan Tepat ?

Ada kalanya dalam menjalankan usaha apapun butuh tambahan modal untuk pengembangan. Dan salah satu cara yang sering dilakukan oleh para pemilik usaha sebagai alternatif yakni mencari pendanaan atau pinjaman.

Namun, apakah P2P lending jauh lebih baik ketimbang layanan perbankan dan lainnya ? Yuk, simak keunggulan dari Peer to Peer Lending di bawah ini.

Persyaratan pada bank konvensional lebih rumit sehingga tidak semua orang dapat mengajukan pinjaman melalui perbankan. Biasanya, bank mengharuskan nasabah untuk menyertakan jaminan sebagai salah satu syarat pengajuan. Misalnya, jaminan sertifikat rumah, tanah, BPKB mobil, dan lain-lain. Lain halnya dengan P2P lending karena kamu tidak perlu menyediakan jaminan tersebut. 

Selain persyaratan yang mudah, P2P lending tentu lebih fleksibel. Untuk mendapatkan pinjaman, kamu tinggal membuka aplikasi fintech dan mengajukannya secara online.

Proses pengajuan hingga pencairan dana pinjaman pun tidak membutuhkan waktu yang lama. Sehingga kamu tidak perlu melewati proses yang panjang sampai dana pinjaman cair ke rekeningmu.

 

Related Posts