Reksadana adalah investasi yang paling minim risiko jika dibandingkan dengan investasi saham. Selain itu, para investor juga dipermudah dengan adanya manajer investasi yang akan mengelola dana investor untuk diputarkan kembali melalui beberapa instrumen investasi. Inilah sebabnya mengapa reksadana menjadi primadona terutama untuk yang baru akan mencoba terjun ke dunia investasi.
Reksadana sendiri dibagi menjadi empat jenis yaitu :
- Reksadana Saham
- Reksadana Pasar Uang
- Reksadana Campuran
- Reksadana Pendapatan Tetap
Keempat jenis tersebut memiliki perbedaan dan karakteristiknya masing-masing. Begitu juga dengan tingkat risiko yang dimiliki dan return yang dihasilkan pun tidaklah sama. Tetapi siapa pun pasti akan tetap memilih jenis reksadana apa yang kira-kira paling menguntungkan.
Reksadana Saham
Apabila dilihat dari segi pengembalian (return), reksadana saham menduduki posisi paling tinggi dalam memberikan keuntungan yang besar dibandingkan dengan reksadana pasar uang maupun pendapatan tetap. Namun, sebanding dengan pengembalian yang tinggi, risiko mengalokasikan dana di reksadana jenis saham ini juga sangat tinggi.
Tingginya risiko pada reksadana saham disebabkan karena fluktuatif pasar modal yang sulit ditebak. Investor dengan tipe konservatif (menghindari risiko) tidak disarankan untuk mencoba reksadana jenis ini agar tidak berujung pada kerugian.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar mencapai return yang maksimal dengan reksadana ini yaitu :
- Tentukan tujuan investasi
Perlu diingat bahwa reksadana saham tidak dianjurkan untuk investasi dengan tujuan jangka pendek. Sehingga return yang tinggi pun juga tidak akan didapatkan investor dalam waktu singkat. Apabila reksadana saham akan dijadikan pilihan investasi maka ada baiknya untuk menentukan terlebih dahulu tujuan investasi secara jangka panjang, umumnya di atas 5 tahun. Contoh tujuan jangka panjang yakni persiapan hari tua (masa pensiun) dan biaya pendidikan anak.
- Konsisten
Ada kalanya return saham yang dimiliki sedang mengalami kenaikan atau bahkam penurunan yang cukup signifikan. Hal itu terkadang membuat para investor ingin segera menarik modal yang sudah diinvestasikan. Padahal konsistensi sangat dibutuhkan ketika sudah berniat menjadi investor. Tetaplah untuk konsisten pada tujuan investasi Anda dan jangan mudah tergiur untuk cepat-cepat menjual reksadana saham yang dimiliki jika ingin mendapat return yang maksimal.
- Kenali profil risiko
Sebelum memutuskan untuk membeli reksadana jenis saham, Anda harus mengetahui profil risiko Anda sebagai investor. Jika berani mengharapkan return yang sangat tinggi, pastikan Anda juga memiliki kesiapan untuk menanggung risiko tinggi seperti kehilangan semua dana yang sudah diinvestasikan.
Reksadana saham sangat cocok untuk tipe agresif (risk taker), investor yang selalu siap untung maupun siap untuk rugi kapan saja.
Reksadana Pasar Uang
Jika reksadana saham yang paling tinggi return-nya, lain halnya dengan reksadana pasar uang. Reksadana ini berada di urutan terbawah di antara yang lainnya karena risiko yang dimiliki pun juga jauh lebih rendah. Tipe konservatif sangat cocok untuk mencoba menyelami reksadana pasar uang ini.
Walaupun keuntungan yang akan diperoleh lebih kecil dibanding reksadana lainnya, tetapi besar kemungkinan return bisa lebih tinggi dari deposito. Sebab, dana Anda akan diinvestasikan ke Surat Utang atau Obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia dengan jangka waktu di bawah 1 tahun.
Reksadana Pendapatan Tetap
Apakah anda seorang investor dengan tipe moderat yang memiliki tujuan investasi jangka menengah ?Jika iya, maka investasi reksadana pendapatan tetap adalah pilihan yang sangat tepat. Reksadana ini diperuntukkan untuk investor yang memiliki tujuan keuangan dengan jangka waktu satu hingga lima tahun. Dan return yang dihasilkan yakni bisa mencapai 7-8% setiap tahunnya.
Imbal hasil yang cukup tinggi itu bisa diperoleh karena pada umumnya dana investor akan diinvestasikan minimal 80% ke Surat Utang atau Obligasi. Sudah pasti jauh lebih menggiurkan daripada menyimpan dana Anda ke deposito bank.
Reksadana Campuran
Reksadana jenis ini dapat dikatakan lebih menguntungkan dari reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap karena alokasi dana investasinya lebih banyak ke instrumen saham. Dengan begitu, tingkat risikonya juga cukup tinggi untuk para investor pemula.
Namun portofolio pada reksadana campuran jauh lebih fleksibel karena jika salah satu instrumen sedang menurun maka dana Anda akan dialihkan ke instrumen lainnya. Reksadana campuran menjadi pilihan yang tepat untuk investor dengan tipe moderat dan juga tipe agresif.
Demikianlah ringkasan tentang jenis-jenis investasi reksadana yaitu reksadana saham, pendapatan tetap, pasar uang dan campuran. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa keempatnya memiliki karakteristik dan perbedaannya masing-masing. Dan apabila dilihat dari segi pengembalian atau imbal hasil (return) yang akan didapatkan, maka reksadana jenis sahamlah yang paling menguntungkan. Tetapi untung atau tidaknya investasi reksadana, semua tergantung dengan tujuan investasi masing-masing investor. Tentukan tujuan Anda terlebih dahulu untuk bisa memilih jenis reksadana yang tepat bagi Anda.