Home Regulations Inflasi dan Pengaruhnya bagi Ekonomi Sebuah Negara

Inflasi dan Pengaruhnya bagi Ekonomi Sebuah Negara

by Lara Nifa

Inflasi merupakan salah satu tanda yang menggambarkan keadaan perekonomian dari sebuah negara. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi memperlihatkan kecenderungan naiknya harga umum baik produk dan jasa yang berlangsung dengan waktu yang cukup lama. 

Setiap bulannya BPS selalu memberitahukan tingkat inflasi di tanah air. Umumnya, inflasi akan melonjak mendekati hari besar keagamaan seperti Idul Fitri. Karena, biasanya menjelang lebaran seluruh harga pokok naik dan bisa meningkatkan inflasi. 

Melonjaknya harga jasa dan barang tersebut mengakibatkan turunnya nilai uang. Oleh sebab itu, inflasi juga bisa diartikan menjadi penurunan nilai uang akan nilai jasa dan barang secara umum. Lalu, apa saja dampak inflasi untuk ekonomi sebuah negara? Mari simak ulasan lengkapnya berikut ini. 

  • Produsen mengambil banyak keuntungan dari kenaikan harga 

Inflasi yang tinggi memperlihatkan adanya kenaikan harga dari barang dan jasa. Hal tersebut dapat memberikan dampak baik untuk produsen. Dengan adanya inflasi, maka biaya produksi dapat lebih banyak tertutupi sebab harga jual yang mengalami banyak kenaikan. Untuk itu, keuntungannya produsen dapat memperoleh banyak keuntungan. 

  • Kurangnya daya beli masyarakat

Inflasi yang tinggi juga dapat mengakibatkan daya beli masyarakat yang melemah, apalagi untuk para pekerja yang tidak mendapatkan kenaikan upah atau gaji. 

Contohnya, seorang karyawan yang selama 4 tahun mendapatkan gaji Rp 4,5 juta per bulannya. Lalu, terjadi inflasi yang dimana seluruh harga barang dan jasa melonjak drastis. Hal tersebut pastinya bisa membuat pengeluaran karyawan itu membengkak dengan penghasilan yang tidak naik. 

Hal tersebutlah yang mengakibatkan daya beli masyarakat melemah. Jika sudah seperti ini, maka bisa berimbas ke produsen yang mendapatkan keuntungan sedikit sebab masyarakat kehilangan minat membeli barang atau jasa. 

  • Berpengaruh ke ekspor negara 

Inflasi juga dapat berdampak buruk untuk ekspor dari sebuah negara. Karena, dengan terjadinya inflasi maka biaya untuk ekspor bisa menjadi lebih mahal. Dari hal tersebut bisa meningkatkan harga dari sebuah produk ekspor. 

Sehingga daya saing produk tersebut di negara yang dituju dapat menurun. Yang akhirnya hal ini dapat menurunkan devisa negara. Tidak perlu heran jika pengaruh inflasi bisa berdampak hampir ke seluruh sektor ekonomi. 

  • Berdampak ke suku bunga bank 

Keadaan inflasi yang menurun atau deflasi menunjukkan penurunan dari semua harga barang dan jasa secara drastis. Dikutip dari laman Ajaib, hal tersebut dapat menjadikan bank sentral mengambil kebijakan untuk bisa menurunkan suku bunga acuan, jadi bank-bank dapat menurunkan suku bunga kreditnya. 

Nah, hal tersebut dapat memberikan dampak yang bagus untuk para peminjam baik individu maupun perusahaan sebab bunga pinjamannya sangat rendah dibandingkan jika tidak terjadi inflasi. Sebaliknya, suku bunga yang sangat rendah dapat memberikan penurunan penghasilan, bahkan bisa merugikan pihak bank. 

  • Turunnya minat orang menabung 

Jika inflasi rendah, otomatis bank sentral dapat menurunkan suku bunga acuan seperti yang sudah dibahas pada poin sebelumnya. Hal tersebut dapat menurunkan pula simpanan di bank, seperti bunga giro dan deposito. 

Pastinya, dengan giro dan bunga deposito yang menurun, maka berdampak ke minat masyarakat yang tidak ingin menabung di bank. Misalnya, nasabah D menabung di bank yang bunga depositonya sebesar 3%. 

Lalu, saat terjadi inflasi rendah, bunga deposito tersebut turun menjadi 2% saja, hal itulah yang mengakibatkan keuntungan yang didapatkan nasabah D juga ikut menurun. 

Jenis-Jenis Inflasi 

  • Inflasi ringan 

Inflasi ringan tidak begitu berpengaruh akan kondisi ekonomi sebuah negara sebab harga barang dan jasa hanya mengalami sedikit kenaikan saja. Naiknya harga barang dan jasa masih di bawah 10%. Oleh karena itu, masih dianggap inflasi ringan. 

  • Inflasi sedang 

Inflasi sedang bisa mempengaruhi aktivitas ekonomi sebab bisa menurunkan kesejahteraan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap. Rata-rata kenaikan harga dari inflasi sedang ini sekitar 10 hingga 30% per tahunnya. 

  • Inflasi berat 

Jenis inflasi yang satu ini sudah pasti bisa mengganggu perekonomian sebab masyarakat tidak ingin lagi menabung di bank. Hal tersebut disebabkan oleh suku bunga yang turun sangat rendah dari laju inflasi. Lalu, kenaikan harga ketika inflasi juga sangat tinggi mulai dari 30% sampai 100% per tahunnya. 

  • Inflasi sangat berat 

Yang terakhir adalah inflasi sangat berat yang sudah sangat sulit untuk dikendalikan sebab adanya kenaikan harga di inflasi ini lebih dari 100% per tahunnya. Jika sudah seperti ini maka negara sudah kesulitan untuk menanganinya agar bisa membenarkannya seperti awal lagi. 

Setelah membaca ulasan di atas, sekarang Anda menjadi tahu tentang inflasi dan pengaruhnya terhadap ekonomi dari sebuah negara. Untuk itu, supaya tidak terjadi inflasi di tanah air, Bank Indonesia (BI) harus menarik uang yang terlalu banyak beredar di masyarakat dan melakukan penghematan untuk pengeluaran pemerintah.

Related Posts