Seperti yang diketahui bersama, jika pada akhirnya pemerintah menaikan harga BBM beberapa hari lalu. Tentunya kenaikan tersebut menimbulkan banyak perdebatan, hingga demo yang dilakukan oleh mahasiswa dengan seruan menentang naiknya harga BBM.
Sebagaimana yang sudah-sudah, kenaikan BBM ini pastinya akan memberikan dampak kepada beberapa sektor bisnis di dalam negeri. Apalagi belum lama, minyak bumi juga sedang tinggi tentunya akan semakin memberikan pengaruh yang besar.
Dampak dari naiknya harga BBM
Daftar harga dari BBM terbaru sebagaimana yang diumumkan oleh pemerintah, yaitu Pertalite yang awalnya Rp 7.650 menjadi Rp 10.000, Solar awalnya Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 dan Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.850 – Rp 15.200. Tidak kaget bila akhirnya masyarakat mengeluh dengan tingginya harga BBM saat ini, sebab sudah pasti akan berdampak pada kehidupan sehari-hari.
Lalu, apa saja yang bisa ditimbulkan dengan naiknya harga BBM? Apakah berdampak pada harga pangan dan lainnya, berikut ulasannya :
-
Ekonomi
Ekonomi di Indonesia sudah pasti menempati urutan pertama yang terdampak oleh kenaikan harga BBM. Fendi Susiyanto, menjelaskan bila banyak investor di pasar saham yang sedang mengawasi dan mencermati apa saja yang bisa terdampak. Walaupun mereka sudah yakin bila ekonomi jawabannya.
-
Terjadi demo
Pengaruh berikutnya adanya dampak sosial. Dimana bisa memunculkan massa yang bergerak untuk melakukan aksi demo dan menentang kenaikan BBM. Ketika hal ini terjadi, pasar tentu harus melakukan antisipasi supaya mereka tidak menjadi sasaran dari para pendemo.
Sebagaimana yang kita tahu, bahwa jarang sekali di negara ini demo bisa damai dari awal hingga akhir. Sehingga, ketika aksi demo terjadi tentunya akan membuat siapapun merasa waspada, khususnya mereka yang mencari nafkah di jalan.
-
Bahan pokok akan mengalami kenaikan
Bhima Yudhistira selaku Direktur dari Chelios mengatakan bila pemerintah haruslah mencermati secara seksama akan dampak yang ditimbulkan saat memutuskan menaikkan harga BBM, khususnya yang dikenakan subsidi.
Karena bagaimanapun saat pemerintah baru mewacanakan kenaikan harga BBM, masyarakat sudah dihadapkan dan harus berjuang untuk bisa melewati inflasi volatile food (bahan pangan) yang mendekati 11% per bulan Juli 2022.
Lalu, pastinya yang paling terdampak adalah mereka yang tingkat ekonominya berada di paling bawah. Contoh, jika sebelumnya mereka menggunakan Pertamax, kemudian beralih ke Pertalite karena harganya yang lebih murah Rp 2.500 dibandingkan Pertamax.
Kemudian, sekarang harga Pertalite dinaikkan menjadi Rp 10.000, tentunya angka ini menjadi lebih mahal dan hampir sama dengan harga Pertamax sebelum naik. Bila sudah begini, nantinya mau tidak mau mereka harus mengorbankan pengeluaran lainnya dan pastinya ini menjadi beban tersendiri.
-
Banyak usaha yang menjadi rugi
Shinta W. Kamdani, selaku Wakil Ketua dari Kadin mengatakan bila semua sektor usaha bisa terdampak oleh naiknya harga BBM ini, baik langsung atau pun tidak. Karena pastinya akan memberi beban tersendiri pada sektor logistik.
Jika sudah begini, ketika harga BBM menjadi naik maka daya beli konsumen pun akan menurun. Karena, bisa dipastikan pihak produksi walaupun sedikit pasti menaikkan harga produksi dan juga barang/ produknya di pasaran.
Tentunya ketika daya beli konsumen menjadi turun, pemasukkan yang diterima tidaklah sebesar yang sebelumnya. Karenanya banyak pihak meminta kepada pemerintah, untuk memikirkan ulang masalah kenaikan harga BBM tersebut.
-
Melambatnya pertumbuhan konsumsi
Dampak yang ditimbulkan selanjutnya ketika BBM harganya menjadi naik adalah melambatnya pertumbuhan konsumsi, hal ini memang tidak akan berlangsung lama sebab masyarakat perlu menyesuaikan kembali kebutuhannya.
Karena efek naiknya harga BBM, akan memberikan dampak pada kebutuhan sehari-sehari. Sehingga, masyarakat harus beradaptasi dengan menghitung ulang seluruh pengeluaran bulanan mereka dan tentunya ini bukan hal mudah.
-
Pekerja informal yang paling terdampak
Ada seorang pakar yang juga berbicara, apabila naiknya BBM tentunya akan memberikan pengaruh besar kepada para pekerja informal, contohnya seperti ojek online, ojek pengkolan, taksi, supir dan lainnya.
Sebab, mereka adalah pekerja yang menggantungkan nasib dari pelanggan. Ketika harga BBM melonjak, mau tidak mau mereka/ perusahaan transportasi akan menaikkan tarif sesuai dengan jarak. Ini artinya uang yang harus disetorkan juga akan meningkat, itu berarti para sopir dan ojek haruslah mendapatkan penumpang lebih banyak agar bisa menutupi setoran dan kebutuhan.
Padahal, ketika hal tersebut terjadi. Para pelanggan yang biasanya menggunakan jasa mereka, bisa saja berganti ke moda transportasi lain atau kembali menggunakan kendaraan pribadi demi menekan pengeluaran.
Itulah tadi beberapa dampak yang bisa dan mungkin sudah terjadi ketika harga BBM melonjak. Dimana yang sudah pasti akan merasa berat adalah mereka dengan ekonomi menengah ke bawah yang pemasukan per bulannya saja tidak menentu. Karenanya, masyarakat meminta kepada pemerintah untuk memikirkan perihal harga BBM yang naik.