Home Bisnis dan Usaha Cuan dari Bisnis Budidaya Talas

Cuan dari Bisnis Budidaya Talas

by Lara Nifa

Talas biasanya lebih dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu tanaman yang menghasilkan umbi-umbian. Akan tetapi, siapa yang mengira bahwa daun talas juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan uang. Selain itu, daun talas juga dapat menjadi salah satu komoditas ekspor. Andi Cahyono merupakan masyarakat yang tinggal di Kecamatan Ngunut, Tulungagung.  Saat ini,  ia sedang menjual sebuah yang dalam bidang pengolahan dan untuk di menjadi bahan yang mengganti fungsi dari tembakau. Produk ini dalam proses pengolahannya akan dipotong kecil-kecil dan dikeringkan seperti tembakau. Daun talas kering sebagai produk pengganti tembakau ini diklaim sebagai bahan yang tidak mengandung nikotin.  Biasanya daun talas ini akan dikirimkan oleh salah satu pabrik yang ada di Lumajang dan menjadi salah satu komoditas ekspor untuk ke Australia.

 

“Terdapat tiga jenis dari daun talas yang kami olah,  jenis daun talas tersebut adalah talas beneng,  sente  dan talas kajar. Talas kajar ini memiliki kemiripan dengan talas sente akan tetapi daun dari talas kajar lebih kecil dibandingkan talas sente.” Menurut Andi yang diwawancara pada Minggu 13 Februari 2022.

 

Menurut Andi dalam mengolah daun talas atau yang memiliki nama lain daun keladi ini cukup mudah, karena dalam pengolahannya hampir mirip dengan cara pengolahan daun tembakau. Daun ini nantinya akan didiamkan terlebih dahulu hingga berwarna kuning,  yang kemudian akan dipotong kecil-kecil dengan ketebalan sekitar 0,8 mm. Dengan pengolahannya yang hampir sama dengan tembakau, membuat prosesnya menjadi lebih mudah. Akan tetapi, juga terdapat perbedaan  dalam proses treatment lainnya. Contohnya seperti saat pengeringan dan durasi lama pengeringan.

 

Apabila daun tembakau rata-rata memerlukan waktu pengeringan sampai berhari-hari, namun untuk daun talas ini hanya memerlukan waktu pengeringan di bawah sinar matahari secara langsung sekitar satu hingga dua jam. Kemudian daun talas tersebut akan dipotong secara kecil dan hanya perlu diangin-anginkan. Bisnis yang bergerak pada bidang pengolahan daun talas dan berada di wilayah Tulungagung ini masih belum ramai diketahui,  bahkan hanya beberapa orang saja yang yang fokus mengerjakan pekerjaan ini. Namun untuk beberapa daerah di Indonesia,  pengolahan daun talas untuk menjadi bahan pengganti tembakau telah marak dilakukan sejak tahun 2008 yang lalu. 

Menurut penjelasan dari bapak Andi,  di Tulung Agung ini baru beliau dan teman-teman beliau saja yang berada di desa Gilang,  Ngunut sini.  berdasarkan keterangan beliau menjalankan usaha ini bersama dengan teman-temannya untuk menambah jaringan.  menurutnya dalam mendapatkan pasokan supply daun talas sangatlah mudah,  karena tanaman tersebut termasuk ke dalam  jenis yang Mudah ditemui di sekitar wilayah Tulungagung dan Sekitarnya.  daun talas juga sangat mudah ditemui di kawasan lereng gunung Kelud ataupun Gunung Wilis.

 

Selain itu daun talas juga banyak ditemukan pada daerah aliran sungai,  karena daun talas ini merupakan salah satu jenis tanaman yang yang cukup mudah untuk hidup terutama pada daerah yang memiliki kelembaban dan sinar cahaya yang redup. 

 

Agar dapat mengantisipasi peningkatan jumlah dari permintaan pasar, pihak bapak Andi saat ini sudah mulai melakukan budidaya talas di beberapa titik yang ada di Tulungagung. Budidaya tersebut dapat dinilai sebagai salah satu usaha prospektif,  karena selain daun talas,  umbi-umbian yang dihasilkan oleh daun talas tersebut juga dapat dijual dan menghasilkan uang.

 

Berdasarkan keterangan dari bapak Andi,  umbi talas tersebut biasanya akan dikirimkan ke Malang, sebab pada daerah tersebut terdapat banyak sekali pelaku UMKM yang bergerak dalam bidang pengolahan umbi talas. Andi juga menambahkan bahwa potensi dari usaha tembakau talas ini masih sangat terbuka lebar untuk siapapun. Karena hanya dalam 1 bulan saja,  pabrik yang ia kelola dapat mengirimkan produk daun talas tersebut ke Australia sebanyak 12 ton.  Mereka juga mengirimkan tembakau talas tersebut ke area Banyuwangi dan Salatiga yang memiliki kontainer yang jauh lebih besar.  Berdasarkan informasi yang telah didapat,  dan kering tersebut  dengan keunggulannya adalah tidak memiliki kadar nikotin yang yang dapat  menimbulkan dampak buruk kepada tubuh manusia. 

 

Selain itu juga telah dikatakan untuk harga dari daun talas kering sebagai pengganti tembakau ini,  pada saat ini sudah dihargai sebesar Rp 16.000  hingga Rp 18.000 per kilogramnya. Harga tersebut adalah harga terendah yang dijual saat ini,  karena pada kondisi normal harga dari daun talas kering tersebut dapat mencapai Rp 22.000 hingga Rp 24.000 per kilogram nya. 

 

Keterangan yang didapatkan, saat ini masyarakat membeli daun talas kering sebanyak Rp 16.000 hingga Rp 17.000 per kilogram nya dengan keadaan kering, tanpa grade, tidak hitam, tidak kerja, berjamur tidak menggumpal, dan memiliki ketebalan tidak lebih dari 0,8 mm.

Related Posts