Home Perencanaan Cara Mengendalikan Cash Flow Selama Krisis Keuangan

Cara Mengendalikan Cash Flow Selama Krisis Keuangan

by Lara Nifa

Perubahan nilai ekonomi yang sangat mempengaruhi suatu negara dalam bidang pengembangan dan pembangunan, hal ini bisa membawa kerugian bagi suatu negara tersebut. Wujud dari kerugian bisa bermacam macam seperti terhambatnya pendidikan, operasional pembangunan dan sektor lain. Meskipun saat ini teknologi informasi dan internet sangat meningkat tajam namun belum bisa memberikan prediksi resiko apa yang di masa depan terjadi dalam sebuah bisnis. Hal tersebut membutuhkan pencegahan atau dalam dunia bisnis disebut mitigasi secara tepat supaya kerugian yang akan datang dari suatu perubahan ekonomi akan meminimalisir krisis keuangan.

Mengendalikan cash flow dalam kondisi normal pun akan cukup menyulitkan, apalagi ketika krisis keuangan. Pastinya Anda harus pintar memutar otak untuk memberikan keputusan terbaik pada keuangan perusahaan selama krisis terjadi. Beberapa perusahaan kecil maupun perusahaan besar pastinya memiliki cash untuk menutup operasional selama krisis keuangan. Akan tetapi sampai kapan cash tersebut bisa menutup operasional perusahaan tersebut? Pastinya cash flow pasti ada batasannya, jika tidak segera mencari cara mengendalikan cash flow selama krisis keuangan maka perusahaan bisa terjadi bangkrut dan banyak karyawan di dalamnya akan ada PHK besar besaran karena perusahaan tidak bisa membiayai operasionalnya.

Krisis keuangan merupakan suatu kejadian yang dimana situasi harga aset mengalami penurunan nilai yang drastis, bisnis dan pelanggan tidak bisa membayar hutang-hutangnya, lalu lembaga pembiayaan tidak mampu mempertahankan likuiditasnya. Krisis keuangan sering terjadi ketika investor menarik nominal asetnya dan juga menjual aset tersebut karena akan terjadinya penurunan nilai ekonomi di suatu negara, selain itu penyebab krisis keuangan seperti pasar saham yang hancur dan krisis mata uang.

Faktor Penyebab Krisis Keuangan

Faktor apa saja yang menjadi penyebab krisis keuangan? yuk simak dibawah ini

  • Tingkat Inflasi Yang Tidak Terkendali

Ketika suatu negara mengalami inflasi maka pemerintah akan berusaha untuk memperbaikinya. Sehingga angka inflasi tidak berlangsung tinggi terlalu lama dan akan membuat kerugian pada masyarakat. Lalu jika pemerintah tidak bisa mengendalikan maka pemerintah akan mencetak banyak uang yang berlebihan sehingga disebut hiperinflasi.

  • Pertumbuhan Ekonomi Lambat

Krisis keuangan pada suatu negara akan membuat inflasi yang tinggi sekaligus juga membuat perekonomian tumbuh dengan lambat, sehingga akan menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi juga, lalu akan muncul permasalahan di tengah masyarakat baik sosial, ekonomi hingga hukum.

  • Pasar Saham Terjun Bebas

Krisis keuangan juga dapat mempengaruhi pasar modal sehingga banyak investor menjual sahamnya dengan harga murah supaya cepat mendapatkan modalnya kembali dan juga investor enggan menyuntikkan dana-nya karena negara tersebut lambat secara nilai ekonominya.

Cara Mengendalikan Cash Flow Selama Krisis Keuangan

Ketika suatu negara mengalami krisis keuangan pasti akan mengalami ketidakstabilan mata uangnya, menurunnya tingkat beli masyarakat dan juga banyak kebangkrutan perusahaan-perusahaan didalamnya yang mengakibatkan masyarakat mengalami keresahan dan kekacauan sosial. Jika kondisinya sangat parah maka negara tersebut bisa mengalami inflasi besar besaran seperti di beberapa tahun terakhir di negara afrika dan di eropa seperti yunani, sudah dan lain sebagainya, lalu cara apa yang harus dilakukan selama krisis keuangan?

  • Mengurangi Biaya Operasional

Ketika krisis keuangan terjadi maka akan mempengaruhi hampir semua aspek dalam perusahaan. Lalu cara yang paling utama adalah mengurangi biaya operasional dalam perusahaan supaya masih dapat bertahan hingga krisis keuangan dapat teratasi, namun harus mempertimbangkan mana yang paling krusial dalam perkembangan bisnis perusahaan.

  • Relaksasi Piutang

Pada umumnya ketika krisis keuangan melanda suatu negara, pastinya banyak perusahaan yang mengajukan relaksasi hutang kepada Bank. hal ini dapat membuat sedikit kelonggaran perusahaan tersebut untuk bertahan selama krisis keuangan terjadi, biasanya perusahaan mengajukan relaksasi dalam bentuk pemotongan bunga, penundaan cicilan dan hanya membayar pokok hutang saja.

  • Mempercepat Uang Masuk

Membangun strategi penjualan supaya uang dapat cepat masuk ke dalam perusahaan dan supaya bisa cepat memproduksi kembali adalah dengan sistem strategi Pre order dan harus membayar terlebih dahulu sebelum barang datang, beberapa perusahaan besar yang menggunakan sistem ini terbukti banyak berhasil dan masih tetap bisa berkembang ditengah krisis keuangan.

  • Mencari Tambahan Modal

Ketiga cara diatas masih belum mampu untuk mengatasi permasalahan yang ada di tengah krisis keuangan, maka perusahaan tersebut perlu mencari tambahan modal atau dana, biasanya hal ini terjadi pada bisnis yang kecil dan masih berkembang.

Tambahan modal ini bisa dilakukan dengan menghubungi lembaga pembiayaan atau bisa menghubungi Leasing dengan penjamin aset dari pemilik perusahaan.

Nah itu dia beberapa ulasan cara mengendalikan cash flow selama krisis keuangan terjadi pada perusahaan, namun dalam mengendalikan cash flow harus benar benar memiliki data yang akurat supaya ketika menggunakan suatu strategi bisnis akan meminimalisir kerugian dalam perusahaan tersebut.

Related Posts