Beberapa Pertimbangan Sebelum Meniru Usaha Orang Lain

Motivasi dan inspirasi tentang sesuatu hal biasanya muncul ketika timbul kesadaran dari diri sendiri, melihat fenomena di lingkungan, dan/atau bahkan ketika melihat hasil karya atau kerja dari orang lain yang telah sukses menjalaninya.

Jika motivasi itu hadir karena dipengaruhi oleh hasil karya dan kerja orang lain, tentunya dalam benak diri terlintas ada keinginan untuk meniru hasil karya atau cara kerja yang dimilikinya. Namun, sebelum melakukan hal tersebut tentunya perlu memperhatikan dan mempertimbangkan segalanya. Hal tersebut menjadi sangat penting demi terciptanya usaha yang sah, legal, dan diterima oleh seluruh kalangan, serta yang tidak kalah penting adalah menghindari konflik yang mungkin terjadi dengan berbagai pihak.

Pertimbangkan hal berikut ini sebelum meniru usaha orang lain!

  • Kondisi Pertemanan yang Terjalin

Ikatan pertemanan yang terjalin dalam bisnis biasanya cukup rawan terjadi konflik apabila antara pihak-pihak yang terlibat tidak pandai menyikapi kondisi yang rawan. Contohnya, pada saat salah seorang temanmu memutuskan untuk berkarir sendiri dan membuka usaha atau bisnis yang sama, seolah memperlihatkan dirinya sebagai competitor. Dalam menghadapi kondisi tersebut, sikap bijak pelu diterapkan dan dipertimbangkan segala hal baik dan buruknya, bukan hanya sekedar persoalan keberlanjutan usaha namun, hubungan pertemanan yang telah terjalin. Bukan keuntungan yang justru di dapat melainkan konflik di awal bisnis yang rawan dan berisiko terus berlanjut sehingga merusak suasana yang ada. Oleh karena itu, pertimbangkanlah dan berhati-hati. 

  • Menilik Motivasi Usaha di Awal

Kembali pada motivasi atau impian dan harapan sesungguhnya apa yang dimiliki saat kamu akan memulai bisnis/usaha. Bukan karena melihat pekarangan bisnis orang lain yang terlihat lebih hijau, lantas kamu berbelok arah. Mengikuti dan meniru alur dari bisnis orang lain untuk diterapkan dalam bisnis yang kamu jalani. Motivasi dan niatan yang baik dalam memulai usaha pastinya pelu diterapkan, karena dalam mengawali sesuatunya diperlukan niat yang baik. pada konteks bisnis, tidak boleh kamu berniatkan untuk saling menjatuhkan. Bisnis adalah perihal berkompetisi, maka bersainglah dengan sehat. Motivasi dan niatan di awal usaha ini lah yang akan mengantarkanmu kepada keberhasilan; begitu juga sebaliknya, motivasi dan niat yang buruk justru akan berujung petaka atau celaka. 

  • Kesesuaian Usaha dengan Kemampuan yang Dimiliki

Segala hal tentunya perlu mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki. Jika, usaha yang dijalani sesuai dengan kemampuan yang dimiliki pastinya pressure atau tekanan yang muncul baik dari internal maupun eksternal akan bisa teratasi dengan baik. Hindari hal yang justru menjadi kebalikannya.

Keberhasilan orang lain yang membuatmu tergiur, belum tentu adalah hal yang juga baik bagi kamu. Seorang pengusaha yang baik dapat membedakan dan mengandalkan “tekad” nya dalam menjalani bisnis, bukan hanya sekedar “nekad”. Segala sesuatu yang diputuskan dalam bisnis perlu diperhitungkan dan dipertimbangkan keputusannya, karena yang terjadi dalam bisnis tidak terlepas dari urusan modal dan profit atau keuntungan yang perlu di dapat. Untuk itu, perhatikan aspek kesesuaian usaha dengan kemampuan yang dimiliki.

  • Persaingan Usaha dengan Para Kompetitor Terdahulu

Tidak bisa dihindari bahwa competitor terdahulu memiliki start bisnis lebih awal. Tentunya, peluang dan kemungkinan usaha mereka lebih dikenal oleh pasar sangat besar dibandingkan dengan kamu yang baru akan memulai dan memilih bidang yang sama.

Janganlah hanya sekedar meniru, tuangkan ide kreatif dan inovatif serta pemikiran kritis terhadap situasi dan kondisi lingkungan atau perusahaan competitor. Hasil riset dan temuan ini bisa dijadikan bahan untuk menghadirkan wajah baru meskipun dengan produk yang sama. Menggali ide dan menentukan suatu pembeda sangat membantu kamu memberikan tempat strategis untuk dapat bersaing dengan produk kompetitor terdahulu.  

  • Kemiripan Brand/Merk dan Produk yang Dimiliki

Inspirasi yang didapatkan dari usaha atau bisnis orang lain adalah sesuatu hal yang lumrah. Namun, dalam implementasi, bisnis yang dimiliki kamu tidak boleh menjiplak dari brand/merk yang dimiliki orang lain. Brand/merek sangat mencirikan identitas atau karakter yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Brand/merek ini mengandung DNA yang kuat terkait perusahaan, jika seseorang melakukan plagiarism pastinya akan sangat terlihat. Demi menghindari konflik yang akan terjadi hindari lah hal tersebut. Sejatinya kemiripan dan tindak plagiarism adalah Tindakan yang dilarang dan menyalahi hak cipta yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Selain, merugikan pihak lain jika ditilik dari sisi calon pengusaha yang akan merintis usahanya tidak akan memiliki identitas dan karakter yang kuat untuk dapat dikenal oleh pasar jika ia melakukan plagiarism; nantinya kondisi ini justru akan memperburuk citra perusahaan yang baru lahir karena akan dianggap tak berarti oleh pasar jika dibandingkan dengan perusahaan kompetitor nya.

Dalam menghadapi kondisi se-kritis apapun jadilah pemain baru yang mengerti akan aturan dan etika bisnis yang tertulis maupun tidak. Awali usaha atau bisnis dengan motivasi dan niat yang baik agar dapat diberikan kelancaran. Selamat memulai!


Posted

in

by