Apa Itu Penyakit Jantung Koroner dan Berapa Biaya Pengobatannya?

Apa Itu Penyakit Jantung Koroner dan Berapa Biaya Pengobatannya?

Penyakit jantung koroner memang tidak menular, tapi jenis penyakit yang satu ini telah dinyatakan WHO sebagai penyebab kematian paling banyak di dunia. Pada tahun 2015, tercatat sekitar 7 juta orang meninggal karena jantung koroner. Dalam negeri sendiri BPJS mencatat pengeluaran di tahun 2019, di mana jantung koroner menghabiskan dana 9 triliun rupiah. 

Besaran dana yang dikucurkan oleh BPJS setiap tahun semakin tinggi. Hingga bisa dikatakan bahwa penyakit yang satu ini tidak bisa dipandang remeh. Lalu, sebenarnya apa itu penyakit jantung koroner? Dan berapa besaran biaya pengobatan yang diperlukan? Untuk mengetahui lebih dalam, mari simak ulasannya di bawah ini. 

Tentang Penyakit Jantung Koroner 

Sering disebut dengan PJK, merupakan gangguan terhadap fungsi jantung karena jantung tidak mendapatkan darah dalam jumlah cukup yang disebabkan penyempitan pada pembuluh darah arteri koroner. 

Penyumbatan yang terjadi pun disebabkan karena timbunan lemak yang menumpuk. Arteri koroner merupakan pembuluh darah yang bertugas mengalirkan darah yang berisi oksigen menuju jantung. Sehingga bila pembuluh darah ini menyempit, maka sari makanan serta oksigen tidak akan mengalir dengan lancar ke jantung. 

Penyakit yang satu ini sendiri mempunyai tanda-tanda klinis, yaitu angina atau rasa nyeri di dada. Rasa yang tidak nyaman pada bagian dada dan seperti tertekan sangat berat bila bekerja terlalu berat atau sedang berjalan dengan cepat. 

Nyeri dada yang dirasakan juga bisa dibarengi dengan sesak napas, keringat dingin, mual atau berasa maun pingsan. Apabila kondisi tersebut terjadi selama 15 menit lebih, maka dipastikan seseorang yang mengalaminya terkena serangan jantung. 

Penyebab dari Jantung Koroner 

Banyak sekali penyebab yang mengakibatkan seseorang terkena penyakit jantung koroner. Kebanyakan gaya hidup tidak sehat adalah penyebab paling utama, seperti berikut ini: 

  • Merokok 
  • Kolesterol tinggi 
  • Tekanan darah tinggi 
  • Obesitas 
  • Diabetes 
  • Dan lain sebagainya. 

Plak kolesterol yang menempel pada pembuluh darah inilah yang menyebabkan penyempitan. Sayangnya, gejala klinis penyebab jantung koroner seperti nyeri dada akan muncul setelah bertahun-tahun. Maka, jelas sekali bahwa Anda harus menjalani gaya hidup sehat sebelum terlambat. 

Faktor-faktor yang Meningkatkan Resiko 

Ada beberapa faktor yang juga bisa meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit jantung koroner. Berikut ini adalah beberapa faktornya: 

  • Bertambahnya usia juga meningkatkan resiko terkena jantung koroner. 
  • Pria memiliki resiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner. 
  • Resiko juga akan semakin tinggi bila dalam keluarga juga ada yang terkena jantung koroner. 
  • Memiliki penyakit hipertensi.
  • Kolesterol dalam darah tinggi. 
  • Memiliki kebiasaan merokok. 
  • Mempunyai penyakit diabetes.
  • Mengalami obesitas. 
  • Kurang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. 
  • Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan. 
  • Mengalami stress. 

Cara Mengobati Jantung Koroner 

Ketika Anda sudah didiagnosa terkena jantung koroner, maka ada beberapa cara untuk mengobatinya. Berikut ini caranya:

  1. Obat-obatan 

Cara mengobati jantung koroner yang pertama adalah dengan obat-obatan. Dokter akan memberikan beberapa obat seperti pengencer darah, obat penurun kolesterol, ACE inhibitor, beta blockers atau nitrat. 

  1. Memasang ring jantung 

Dokter juga akan menyarankan untuk pemasangan ring jantung. Pemasangan ring ini sendiri akan membantu melebarkan pembuluh darah yang menyempit karena plak. Ring ini nantinya akan dipasang secara permanen dan penderita dari jantung koroner akan diberikan obat agar peredaran darah menjadi lancar. 

  1. Operasi Bypass 

Selain itu ada juga operasi bypass bila memang diperlukan. Operasi ini sendiri nantinya akan membuat sebuah jalan pintas antar pembuluh darah, sehingga pembuluh darah yang tersumbat plak tidak akan dilewati. Nanti darah akan langsung mengalir ke pembuluh darah yang sudah dibuatkan jalan baru. 

  1. Rehabilitasi jantung 

Untuk pengobatan yang satu ini dilakukan bila Anda sudah menjalani operasi. Hal ini sendiri dilakukan agar jantung cepat pulih serta pasien bisa beraktivitas seperti biasa. Rehabilitasi jantung ini akan difokuskan pada penanganan darurat di periode masa pemulihan. Lalu juga akan membantu pasien untuk mengatasi dampak baik emosional dan psikologis setelah didiagnosa terkena sakit jantung koroner. 

Berapa Biaya Pengobatan Penyakit Jantung Koroner

Pemasangan ring jantung untuk pengobatan penyakit ini memang banyak disarankan. Ring jantung terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup penderita jantung koroner dengan lebih baik. Selain itu, pemasangan ring jantung juga membutuhkan waktu penyembuhan yang relatif lebih singkat dibandingkan operasi bypass. Biayanya pun juga lebih murah. 

Untuk beberapa rumah sakit mematok setidaknya 20 jutaan rupiah hingga 70 jutaan rupiah. Tapi, bagi Anda yang merupakan peserta BPJS, biaya pengobatan jantung koroner ini bisa tercover semuanya. Namun, tentu saja ada syarat dan ketentuan yang harus Anda penuhi agar bisa tercover oleh BPJS. 

Pertama-tama, Anda harus mendapatkan surat rujukan terlebih dahulu dari Faskes 1 yaitu klinik atau puskesmas yang terdaftar di BPJS. Anda harus melakukan serangkaian pemeriksaan dari dokter di klinik atau puskesmas terlebih dahulu. Bila memang ada indikasi harus mendapatkan perawatan lebih, maka Anda akan diberi surat rujukan. 

Demikianlah penjelasan tentang penyakit jantung koroner dan perkiraan biaya pengobatan yang harus dikeluarkan. Melihat betapa bahayanya penyakit ini, sebaiknya Anda mulai menerapkan hidup sehat dari sekarang. 


Posted

in

by