5 Komponen Laporan Keuangan yang Harus Kamu Pahami

Ketika menilai kinerja dari sebuah perusahaan, ada berbagai aspek tolak ukur untuk keberhasilan bisnisnya. Bukan hanya dari pihak yang mengelola perusahaannya, pemilik saham dan investor pasti harus mengetahui apakah bisnis yang sedang dijalankan bisa mendapatkan keuntungan atau tidak. Karena hal tersebut dapat memengaruhi jalan atau tidak dana yang sudah dimodalkan kepada perusahaan yang dituju. 

 

Cara yang paling sering dilakukan oleh investor untuk melihat kinerja perusahaan yaitu dengan membaca seluruh laporan keuangan. Laporan tersebut banyak dijadikan sebagai referensi oleh para investor sebab informasi yang ada di dalam laporan bisa menunjukkan keadaan keuangan dari perusahaan tersebut. 

 

Sehingga, bila terlihat keadaan finansialnya menurun dari tahun sebelumnya atau profit yang didapatkan stagnan, investor harus memakai instingnya untuk tetap menaruh modal atau tidak di perusahaan tersebut. Alasannya karena bila dipaksakan, dana yang sudah ditanam di perusahaan tersebut akan menurun sebab kinerja yang tidak maksimal. 

 

Supaya resiko kerugian ketika berinvestasi bisa diminimalisir, para investor modal pastinya wajib bisa laporan keuangan yang diberikan oleh perusahaan. Harus Anda ketahui jika ada 5 komponen laporan keuangan yang bisa menjadi bahan pertimbangan investor mengenai kinerja perusahaan. Untuk lebih jelasnya, mari simak ulasannya berikut ini. 

Komponen Laporan Neraca 

  • Aset 

Ada dua jenis aset yakni tidak berwujud dan aset berwujud. Kedua jenis ini dikendalikan dengan harapan jika itu bisa memberikan sejumlah manfaat di masa mendatang untuk bisnis atau perusahaan. Untuk aset berwujud yaitu ada aset tetap dan aset lancar.

 

Aset tetap dapat berbentuk peralatan, bagunan, sumber daya fisik dan kendaraan. Sedangkan untuk aset lancar terdiri dari piutang, persediaan, investasi jangka pendek dan perlengkapan. Lalu, bentuk dari aset tidak berwujud yaitu sumber daya non-fisik dan hak. 

 

Contoh dari sumber daya non-fisik yaitu hak paten, hak cipta, goodwill dan lainnya yang dapat memberikan nilai untuk bisnis Anda. 

  • Liabilitas atau kewajiban 

Kewajiban merupakan kewajiban hukum perusahaan atau utang yang ada selama kegiatan operasional bisnis dijalankan. Umumnya, kewajiban perusahaan dilunasi atau diselesaikan sesuai dengan tenggat yang ditentukan menggunakan transfer manfaat ekonomi misalnya uang kas, jasa atau barang.

 

Akun kewajiban terdiri dari utang jangka panjang, utang lancar, bunga, gaji, kewajiban dengan pihak ketiga dan simpanan pelanggan. Dilihat dari jangka waktu tenggat, ada dua jenis kewajiban yakni jangka panjang dan kewajiban lancar. Untuk kewajiban lancar bisa dilikuidasi untuk waktu setahun. 

 

Namun, pada kewajiban jangka panjang cenderung bisa diselesaikan atau dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun. Kewajiban jangka panjang bisa berbentuk obligasi jangka panjang yang dirilis oleh wesel bayar, perusahaan, kewajiban pensiun, jaminan produk berjangka panjang dan sewa untuk usaha. 

  • Ekuitas 

Jika dilihat dari teorinya, ekuitas merupakan modal yang ada untuk diberikan kepada para investor atau pemegang saham. Nilai dari ekuitas yaitu aset residual dari sebuah entitas sesudah dikurangi dengan kewajiban. Sebab dari pandangan likuidasi perusahaan, ekuitas ini bisa dianggap menjadi klaim residual untuk aset bisnis yang tersedia untuk investor sesudah semua kewajiban dilunasi. 

 

Contohnya, bila PT Bunga Mawar mempunyai jumlah aset Rp 5 juta dan jumlah kewajiban Rp 1 juta, jadi nilai ekuitas PT Bunga Mawar akan menjadi Rp 4 juta (Rp 5 juta – Rp 1 juta). 

 

Secara teknisnya, ekuitas terdiri atas dana yang akan diberikan oleh pemegang saham dan pemegang perusahaan, laba dan cadangan ditahan sesudah dikurangi dengan pembayaran dividen. Oleh sebab itu, cara untuk bisa meningkatkan ekuitas yaitu dengan memperoleh banyak dana dari para investor maupun dengan meningkatkan laba di perusahaan. 

Komponen Laporan Laba Rugi 

  • Pendapatan 

Jumlah uang kas yang diterima oleh perusahaan selama satu periode tertentu, yang didapatkan dari penjualan produk maupun jasa, disebut dengan pendapatan perusahaan. Secara teknis, pendapatan dari hasil penjualan bersih perusahaan merupakan pendapatan kotor sesudah dikurangi retur penjualan dan diskon. 

  • Pengeluaran 

Arus keluar uang yang dipakai untuk keperluan produksi, memberikan layanan dan melakukan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan operasional bisnis yaitu disebut pengeluaran perusahaan. Selain itu, pengeluaran bisnis juga termasuk gaji, biaya penjualan, biaya administrasi, biaya bunga dan biaya depresiasi aset. 

 

  • Gain

Gain merupakan peningkatan ekuitas dari transaksi periferal maupun insidental oleh perusahaan tidak hanya dari investasi para pemegang saham atau pendapatan top line. Hal tersebut merujuk pada semua manfaat ekonomi yang asalnya dari luar aktivitas operasional sebuah bisnis. 

  • Loss 

Loss merupakan penurunan ekuitas dari transaksi insidental atau periferal yang dilakukan oleh perusahaan dan bukan dari pengeluaran serta distribusi pada pemilik. Biasanya jenis loss dapat berbentuk kerugian atas penurunan aset, penjualan aset maupun kerugian karena tuntutan hukum.

 

Nah, itu tadi beberapa komponen yang harus Anda perhatikan ketika membuat laporan keuangan. Perhatikan setiap detailnya agar tidak salah saat membuat laporan keuangannya, ya!


Posted

in

by